Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Pertama dan Terakhir untuk Fietri

28 September 2019   14:01 Diperbarui: 28 September 2019   14:00 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku sayang kamu.

Itulah surat ku pertama dan terakhir untuk Fietri, sekarang Bulan September 2019, artinya sudah 34 tahun lalu, namun kenangan itu tetap tergiang di benakku, dan hari ini aku kembali ke Kota ini, entah apa aku akan bertemu dengan Fietri dan sahabat-sahabat ku SMA yang lain, karena hari ini adalah reuni akbar SMA ku.

Aku bertemu dengan beberapa teman yang pernah sekelas, kami ngobrol sana sini sambil menunggu yang lain, karena acara baru dimulai jam 10.00 pagi, sekarang baru jam 08.00, dari sahabat ku ini, dia tidak pernah keluar dari Samarinda, sehingga dia masih menjalin hubungan dengan teman-teman yang lain, dari dia aku tahu ada beberapa teman kami yang sudah pergi meninggalkan kami semua, terlihat panitia reuni sudah menyiapkan segalanya termasuk buku kenangan yang nanti akan di bagikan.

Aku ke toilet untuk buang air kecil, saat akan kembali aku melihat sesosok wanita yang tidak mungkin aku lupakan Fietri, aku menghampirinya, menanyakan apa kabarnya, begitupun dia menanyakan bagaimana kabarku, dimana sekarang menetap, dan lain-lain.

Karena belum banyak yang datang kami mengambil tempat dibelakang, Fietri mengeluarkan sesuatu dari tasnya, dan diperlihatkan kepadaku, betapa kagetnya aku, kertas itu, surat yang pertama dan terakhir yang aku kirimkan untuk Fietri 34 tahun yang lalu, masih rapi dalam amplopnya.

"Kamu tahu, sejak menerima surat mu ini, aku mencari dimana keberadaan mu, kamu seperti di telan bumi, sekedar kamu tahu, perasaan mu sama dengan perasaan yang aku rasakan, aku tidak tahu kalau kamu memiliki perasaan khusus kepada ku, bahkan aku mengira dulu kamu yang cuek terhadapku." Kata Fietri

"Kenapa kamu tidak pernah ngomong atau memberi tanda sedikit saja kepada ku, bahwa kamu suka sama aku." Lanjut Fietri

"Aku kira kamu sama Argo, habis kamu dekat sekali sama dia di kelas III, apalagi saat aku melihat kalian berpegangan tangan di kantin." Ucapku

"Argo itu sepupuku, kami sering berantem, tapi sejak di kelas III itu kami mulai baikan, dan saling menjaga." Kata Fietri

"Berapa anak mu sekarang, dan tinggal dimana?" tanya Fietri

"Anakku tiga orang, satu laki-laki, dua orang perempuan, yang lelaki sudah kerja yang nomor dua masih kuliah semster delapan, yang bontot kelas 1 SMA, aku tinggal di Bogor," jelasku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun