Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hari Bahagia Itu (Episode 32-Tamat )

8 Juni 2019   08:52 Diperbarui: 8 Juni 2019   08:58 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sedikit demi sedikit perusahaan mulai kembali ke jalurnya, memang awalnya Ibu Bos pernah salah dalam menentukan harga, malah mengalami kerugian, di satu orderan, namun dari sana dia belajar dan mulai memahaminya.

Ibu Bos biasanya datang ke kantor paling cepat jam 08.30, mungkin ngurus anak-anak dulu, baru beliau ke kantor, kalau almarhum bos dulu, biasanya jam 08.00 kurang sudah berada di ruangan beliau.

Hari ini sesuai rencana Catur memberikan undangan ke Ibu Bos, sekaligus minta cuti untuk satu minggu, semoga kegiatan di kantor selama satu minggu tidak ada yang urgent. Catur mengetuk pintu ruangan Ibu Bos.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikum salam, masuk."

Ibu tersenyum melihat Catur, dia memang selama aktif di kantor tidak pernah memanggil Catur keruangannya, tetapi kalau ada yang di perlukan Catur sendiri yang akan menghadap beliau, beda perlakuan beliau dengan Dita, atau yang lain, kalau ada sesuatu beliau akan memanggil keruangan beliau.

Walau bagaimana pun beliau tahu persis, amanah suaminya untuk bersedia menjadi istri Catur sudah dia tepiskan saat Catur meminta kesediaanya untuk menjadi istrinya, yang kedua Allah merestui hubungan mereka tapi dia yang meminta dia juga yang menepisnya, yang ketiga dia mulai menyukai dan menyenangi Catur dan yang terakhir anak-anaknya sudah mengenal Catur, Catur bersikap baik kepada anak-anaknya, dan anak-anaknya pun hormat kepada Catur.

"Pak Catur sehat ?" tanya Ibu Bos

"Alhamdulillah Ibu, Ibu sendiri dan adik-adik bagaimana ?"

"Alhamdulillah baik semua,"

"Begini bu, Catur mohon kesediaan ibu hadir di acara akad nikah dan resepsi pernikahan Catur," kata Catur seraya menyerahkan undangan di berikan ke Ibu Bos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun