Honda Beat yang di kendarai Catur menerobos hujan yang semakin kencang, terlihat Dessy kencang memegang pundak Catur, dan mengapit Azka di tengah mereka berdua.
"Maaf, setelah suami saya meninggal, baru ini saya di gonceng pakai motor." Kata Dessy sesampai mereka di rumah Dessy.
Dessy mempersilahkan Catur untuk masuk dulu, lokasi toko butik dan rumah bersebelahan, halaman mereka jadi satu, nampak seorang setengah baya membukakan pintu rumah, sementara butik sudah terbuka, terlihat dua orang perempuan yang menjaga butik.
"Catur mandi dulu ya ?" kata Dessy
"Nanti pakaian ganti bisa pilih di butik."
"Gratis, itung-itung ongkos ojeg." Canda Dessy
"Ngak usah, saya langsung balik saja."
"Itu sudah disiapin minum, sama si bibi."
"Kalau gitu minum aja dulu." Lanjut Dessy
Catur duduk, di depan kopi susu, dan epat potong pisang goreng, yang disiapkan oleh si bibi, Dessy masuk ke dalam sebentar kemudian keluar lagi dengan handuk yang kelihatannya belum pernah digunakan, dan menyerahkan ke Catur untuk mengeringkan muka dan tangan yang masih sedikit basah.
"Bener ngak mau mandi ?" ulang Dessy