Mohon tunggu...
Meirna Fatkhawati
Meirna Fatkhawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai dunia menulis || "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain" || Salam Literasi || silahkan berkunjung www.mirnaaf.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hati Ini Ikhlas dan Ridho

9 Agustus 2020   22:35 Diperbarui: 9 Agustus 2020   22:40 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com/Pexels

Hakikatnya manusia hanya tinggal sekejap di bumi. Numpang lewat bagaikan musafir. Cuma numpang makan, minum dan istirahat sebentar. Lalu melanjutkan perjalanan ke tujuan.

Dalam persinggahan itu ada beberapa peristiwa terjadi. Sedang lelap tidur, eh tidak sadar sepatu & tasnya diambil orang. Tanpa sepengetahuannya. Alias dicuri. Ketika makan, tidak sengaja tumpah lauknya. Tentu ini bukan rencananya. Mungkin ini rencana yang ditakdirkan oleh Allah.

Semua yang dia pegang. Semua yang dia miliki telah hilang. Raib tak kembali. Tapi dia tidak galau. Mukanya tenang sembari membaca Innailaihi wa innailaihi Raji'un. Semua nya akan kembali kepada Allah. Dia berprinsip bahwa kalau memang rezekinya, InsyaAllah akan kembali padanya. Dalam bentuk yang sama ataupun yang lebih baik.

Dia hanya bisa bersabar. Mengelus dada. Berkata untuk dirinya sendiri, "hatiku ikhlas, hatiku ridho akan ketentuan Mu ya Rabbi."

Sambil bergumam, dia menghabiskan air sejuk. Sebagai pelepas dahaga & pereda kerisauan.

Ada juga seorang lelaki yang baru patah hati ditolak lamarannya. Dia menangis di pojokan. Mengeluh entah kepada siapa. Harusnya aku begini. Harusnya dia nikah sama aku..bla...bla. Saking banyaknya air mata, dia telan lagi lewat mulut. Ingus nya dilap dengan baju. Ih jorok.

Lelaki pengembara itu pun mendekati lelaki patah hati. Dia merasa seperti deja vu. Ingin memberi kalimat penyemangat untuknya, "wahai saudaraku, sabarlah. Allah sedang menguji dengan menahan keinginan kita. Yakin saja Allah sedang menyiapkan yang terbaik untuk mu".

Nasihat tersebut saya kutip dari buku Menantimu Di Ujung Rindu, karyanya mba Riri Abdillah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun