Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ikhlas: Kunci Kehormatan dan Kebenaran

13 Maret 2024   08:20 Diperbarui: 13 Maret 2024   08:29 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikhlas itu sikap batin yang mendalam dan tak terkatakan | Image: ideogram

"Ikhlas bukan sekadar tindakan, tetapi sikap batin yang membutuhkan kesadaran mendalam."

Sebagai umat Islam, kita dipanggil untuk hidup dalam jujur dan Ikhlas. Namun, perjalanan menuju kesempurnaan dalam hal ini bukanlah sesuatu yang mudah. Dalam pandangan Islam, sifat ikhlas merupakan salah satu pilar utama dalam membangun karakter yang saleh dan bermartabat. Namun, kesulitan terbesar terletak pada pengenalan diri kita sendiri: seberapa jauh kita telah mencapai tingkat ikhlas yang sesungguhnya?

Mengenal Ikhlas dengan Lebih Dalam

"Tadzkiratus Saami' Wal Mutakallim Fii Adabil 'Alim Wal Muta'alim" adalah judul buku yang ditulis oleh Imam Badrudin Ibnu Jama'ah. Buku ini mengulas tentang adab penuntut ilmu dan orang yang memiliki ilmu.

Dalam buku tersebut, Imam Badrudin Ibnu Jama'ah membahas soal ikhlas. Buku ini adalah sebuah karya monumental yang membahas adab seorang ulama dan pembelajar. Ia menegaskan bahwa ikhlas bukanlah sekadar tindakan, tetapi sebuah sikap batin yang membutuhkan pengorbanan dan kesadaran yang mendalam. Ikhlas tidak hanya berkaitan dengan tindakan yang terlihat, tetapi juga dengan niat dan keikhlasan dalam hati.

Menurut Islam, kesucian hati merupakan kunci dalam meraih ikhlas. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah An-Najm 53 ayat 32 mengingatkan kita bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, termasuk hati kita yang sebenarnya. Oleh karena itu, klaim diri kita sebagai orang yang ikhlas tidaklah tepat, karena hanya Allah yang mengetahui keadaan hati yang sebenarnya.

Menjadi Saleh tanpa Menyombongkan Diri

Salah satu ciri orang saleh adalah kesadaran akan ketidaksempurnaan diri dan penghindaran dari menyombongkan diri. Mengklaim diri sebagai orang yang baik atau bijak, matang, memahami tahapan kehidupan, atau label-label lain versi dirinya sendiri, terutama di media sosial, adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Orang saleh tak pernah klaim demikian.

Allah melarang kita untuk merekomendasi diri sendiri, janganlah kalian merekomendasi diri kalian sendiri. Allah yang Maha Tahu siapa yang bertakwa. Orang yang benar-benar saleh akan menunjukkan kualitas-kualitas tersebut melalui tindakan nyata, bukan melalui pujian diri sendiri.

Tantangan dalam Mencapai Ikhlas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun