Jahil kelakuannya. Jahil perilakunya. Mereka yang tak mau menuruti peraturan. Tak memperdulikan lingkungan. Hanya perduli akan nafsu perut. Nafsu bawah perut. Keindahan dirinya sendiri.
Itu kah Anda ?
Aku perduli. Dia tak perduli. Dia...dia....dan mereka. Sama sekali tak mau perduli. Buang sampah se-kehendaknya. Bodo amat dengan banjir. Toh tinggal salahkan pemerintah. Tinggal menyalahkan pemimpin yang tak becus mengurus rakyat dan wilayahnya.
Itu kah Anda?
Perut kenyang. Lalu buang sisanya di jalanan. Di lapangan. Di got. Di kali. Di sungai. Tak hanya sisa makanan. Pembalut, popok, dan sampah lainnya. Banyak sekali. Rasa yang nyaris tak pernah dirisaukan. Dulu sempat ada. Sempat singgah lalu terlupa. Sudah menjadi buih tak terlihat.
Apakah itu Anda ?
Lingkunganku... hanya aku yang perduli.
Sampahku... hanya aku yang tau.
Lelah mencerocos berbagai peraturan.
Yasudah tinggal menghitung hari.
Kita semua tenggelam dalam sampah
Tentang sampah. Katanya masalah remeh.
Seremeh bencana banjir dan longsor sampah
Juga peristiwa paus sperma.Â