Mohon tunggu...
Meirna Fatkhawati
Meirna Fatkhawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai dunia menulis || "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain" || Salam Literasi || silahkan berkunjung www.mirnaaf.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Mereka Manusia Jahil

20 Februari 2019   23:25 Diperbarui: 21 Februari 2019   11:20 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jahil kelakuannya. Jahil perilakunya. Mereka yang tak mau menuruti peraturan. Tak memperdulikan lingkungan. Hanya perduli akan nafsu perut. Nafsu bawah perut. Keindahan dirinya sendiri.

Itu kah Anda ?

Aku perduli. Dia tak perduli. Dia...dia....dan mereka. Sama sekali tak mau perduli. Buang sampah se-kehendaknya. Bodo amat dengan banjir. Toh tinggal salahkan pemerintah. Tinggal menyalahkan pemimpin yang tak becus mengurus rakyat dan wilayahnya.

Itu kah Anda?

Perut kenyang. Lalu buang sisanya di jalanan. Di lapangan. Di got. Di kali. Di sungai. Tak hanya sisa makanan. Pembalut, popok, dan sampah lainnya. Banyak sekali. Rasa yang nyaris tak pernah dirisaukan. Dulu sempat ada. Sempat singgah lalu terlupa. Sudah menjadi buih tak terlihat.

Apakah itu Anda ?

Lingkunganku... hanya aku yang perduli.

Sampahku... hanya aku yang tau.

Lelah mencerocos berbagai peraturan.

Yasudah tinggal menghitung hari.

Kita semua tenggelam dalam sampah

Tentang sampah. Katanya masalah remeh.

Seremeh bencana banjir dan longsor sampah

Juga peristiwa paus sperma. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun