Mohon tunggu...
Mira Rahmawati
Mira Rahmawati Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Pemula

Belum tahu apa-apa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amuk

19 September 2020   09:38 Diperbarui: 19 September 2020   09:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu, tanpa hujan tanpa topan
Kau muntah marah tanpa menghitung
Hingga keluarlah semua
dari mulut, dari hidung, juga telinga
Sari-- jika kau ingin sebut begitu
bergelimpang
di meja, di lantai,
juga menempel
di dinding
di kaos kaki
Seperti agar-agar
basah dan licin
Kau melihatnya, seketika berteriak
Mukamu jijik
Aku berpaling
Membuka jendela, menyila angin
Masuk
Kau begitu panik,
Aku duduk, berjongkok
Menitip dagu pada lutut
Merapikan sedikit posisi kaki kursi
hingga berdecit
Kau merajuk kembali
Penuhlah ruangan itu, dengan kejijikan.
Kau pun menatap onggokan sari atau getah atau nanah itu
seperti anak yg baru kau lahirkan
Aku diam, diselingi mengedip,
tak juga melawan, seperti biasa
Seakan sudi mengampuni.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun