Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Amuk

19 September 2020   09:38 Diperbarui: 19 September 2020   09:41 63 6
Pagi itu, tanpa hujan tanpa topan
Kau muntah marah tanpa menghitung
Hingga keluarlah semua
dari mulut, dari hidung, juga telinga
Sari-- jika kau ingin sebut begitu
bergelimpang
di meja, di lantai,
juga menempel
di dinding
di kaos kaki
Seperti agar-agar
basah dan licin
Kau melihatnya, seketika berteriak
Mukamu jijik
Aku berpaling
Membuka jendela, menyila angin
Masuk
Kau begitu panik,
Aku duduk, berjongkok
Menitip dagu pada lutut
Merapikan sedikit posisi kaki kursi
hingga berdecit
Kau merajuk kembali
Penuhlah ruangan itu, dengan kejijikan.
Kau pun menatap onggokan sari atau getah atau nanah itu
seperti anak yg baru kau lahirkan
Aku diam, diselingi mengedip,
tak juga melawan, seperti biasa
Seakan sudi mengampuni.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun