Ranupani -Ranupani adalah sebuah desa yang mempesona. Terletak di ketinggian 2100 meter diatas permukaan laut di kaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Indonesia. Desa ini menawarkan pesona alam yang luar biasa dengan udara sejuk dan pemandangan alam yang memukau. Meskipun termasuk daerah enklave, desa ini menjadi pusat keagamaan yang penuh harmoni dengan adat istiadat suku tengger. Ranupani dikenal memiliki tiga rumah ibadah utama yaitu masjid, pura, dan gereja.
Keberadaan ketiga tempat ibadah ini menjadi cermin harmoni antarumat beragama di desa ini. Selain itu juga sebagai simbol persatuan dan kerukunan antar umat beragama. Suku tengger menjaga adat istiadat mereka dengan rasa hormat yang mendalam terhadap tempat-tempat ibadah masing-masing. Ini mencerminkan semangat toleransi dan keberagaman yang melekat dalam kehidupan sehari-hari penduduk desa. Dalam setiap perayaan keagamaan atau upacara adat, warga desa ranupani saling bergotong royong untuk memastikan acara berlangsung dengan khidmat dan penuh makna.Â
Dengan lanscape alam yang indah dan kerukunan antarumat beragama yang kuat, ranupani adalah destinasi yang unik dan inspiratif bagi mereka yang ingin merasakan kedamaian dan keindahan yang menyatu dalam harmoni.
MI Thoriqul Huda Ranupani menggambarkan integrasi yang harmonis antara tradisi dan perkembagan zaman di tengah masyarakat suku tengger di desa ranupani. Madrasah ini telah tumbuh dan berkembang seiring dengan adat istiadat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Dengan bijak madrasah ini telah menyelaraskan pendekatan pendidikan dengan perkembangan zaman, menjadikan tradisi dan inovasi sebagai pondasi dalam proses belajar-mengajar. Lebih dari sekedar menawarkan pengetahuan akademis, MI Thoriqul Huda Ranupani juga memantapkan karakter akhlakul karimah kepada generasi masa depan desa Ranupani.Â
Pendidikan yang diajarkan di kelas tidak hanya berfokus pada aspek intelektual tetapi juga pada pengembangan nilai-nilai moral dan etika yang mampu membentuk individu yang berakhlak baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Ini menjadi cermin dedikasi madrasah dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya serta agama islam secara seimbang. Kelas belajar di madrasah ini serasa modern, inskusif, dan holistik.
Dengan semangat juang yang tak tergoyahkan, para guru melintasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejauh 30 km dari ibukota kecamatan setiap harinya menghadapi tantangan alam dan medan yang berat. Meskipun terisolasi dari fasilitas publik seperti perpustakaan, seluruh civitas madrasah tetap gigih dalam misi mereka untuk memberikan pendidikan berkualitas di MI Thoriqul Huda Ranupani.Â
Para guru tidak hanya mengatasi keterbatasan fasilitas, tetapi juga keterbatasan akses komunikasi dengan sinyal hanya tersedia dari telkomsel. Dalam suhu yang dingin berkisar antara 6 derajat hingga 20 derajat celsius, mereka tetap teguh dalam tekad untuk memberikan pendidikan yang berkwualitas kepada generasi masa depan di desa terpencil ini.
