Sesaat setelah pramusaji berjalan dari dapur menuju meja hidang, aroma smoky yang khas menyapa indra penciuman, begitu memanjakan dan menggelitik hidung. Dari segi plating, Mie Aceh Arang 73 disajikan dengan apik, di atas piring dan daun pisang, ditemani pula bersama beberapa topping seperti emping, cabai hijau, dan juga bawang merah. Meski secara visual, sayurannya tampak lebih sedikit dibandingkan dengan kedai mie aceh lainnya.
Namun, ketika suapan pertama mie masuk ke mulut, rasa yang muncul tak sekuat aroma yang lebih dulu membawa ekspektasi tinggi. Rasa dari mie aceh kuah yang kurang terasa dan tanpa adanya daging tambahan di atasnya, membedakannya dari kedai mie aceh lainnya. Begitu pula dengan mie aceh gorengnya yang terasa kurang asin, tetapi keduanya masih bisa dinikmati sampai habis.
Salah satu pelanggan, A, memberikan pendapatnya mengenai cita rasa mie acehnya.
"Sebenernya enak, sehat juga tanpa banyak micin. Tapi, rasa bumbunya kurang ngena sih di lidah saya ... " tuturnya.
Kembali lagi kepada preferensi pribadi, beberapa pengunjung lebih menyukai mie aceh penuh cita rasa dan penyedap rasa, adapula yang lebih menyukai mie aceh dengan rasa pas tanpa ada micin berlebih. Apalagi dengan harga per porsinya hanya Rp13.000, pengunjung tidak perlu ragu untuk merogoh kocek serta memesan lebih dari satu menu.
 "Makanannya enak, dari sekian banyak warkop aceh yang pernah saya coba, sejauh ini bener-bener mie aceh ini yang paling enak se-Sumut." ujar R memuji.
Dengan cita rasa dan harga yang ramah di kantong, tentunya Mie Aceh Arang 73 menjadi salah satu opsi terbaik dalam memilih kedai andalan mie aceh di kota Medan. Di antara gempuran kedai mie aceh sekarang, owner Mie Aceh Arang 73 mengaku telah melakukan strategi jitu agar kedainya tetap eksis menjadi kedai mie aceh ikonik di tengah hiruk-pikuk kota Medan.
Menurut keterangannya, Mie Aceh Arang 73 berkomitmen pada kualitas mienya.
"Agar mempertahankan eksistensi, jelas kami memiliki keunikan seperti memasak dengan arang. Kami pakai bahan bumbu bagus, pelayanan diutamakan, dan kebersihan dijaga dengan baik." ungkap owner Mie Aceh Arang 73.
Bagaimana, nih? Apakah Mie Aceh Arang 73 menjadi pertimbangan kamu untuk menikmati mie aceh legendaris di kota Medan?