Mohon tunggu...
Mira Idora
Mira Idora Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya Mira Idora adalah salah satu guru di sekolah kejuruan yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Higher Order Thinking Skill sebagai Modal Utama Membangun Generasi Emas Indonesia

10 Desember 2022   03:20 Diperbarui: 10 Desember 2022   03:31 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan yang bermutu dan berkualitas merupakan kunci utama dalam  membangun peradaban sebuah bangsa. Pendidikan yang bermutu dan berkualitas berarti dapat memanusiakan manusia. Karena sejatinya pendidikan bukan hanya transfer of knowladge (pemindahan pengetahuan) tetapi juga transfer of value (pemindahan nilai) untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas mempunyai daya saing yang tinggi di tengah-tengah kehidupan global (21st Century) yang disebut dengan Generasi Emas Indonesia.

Sebagai upaya membentuk Generasi Emas Indonesia guna menjawab tantangan 21st Century, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melakukan upaya tersebut berupa mengembangkan pendidikan berbasis 21st Century Skills  (4C's), yang terdiri dari kemampuan komunikasi, kerja sama (elaborasi), berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta kreatifitas yang diintegrasikan dengan Higher Order Thinking Skills (keterampilan berpikir tingkat tinggi). 

Kecakapan Abad ke-21 tersebut harus dikembangkan sejak dini pada diri peserta didik melalui pendidikan, supaya di usia produktif mereka dapat hidup dengan layak di lingkungan masyarakat dunia. Adanya integrasi antara Higher Order Thinking Skills dengan 21st Century Skills diharapkan dapat memberikan kedalaman ilmu pengetahuan, keterampilan yang lebih luas, pemahaman proses yang lebih luas, mampu beradaptasi serta bekerjasama pada peserta didik.

Namun dalam pelaksanaan dan penerapan pengintegrasian antara Higher Order Thinking Skills dengan 21st Century Skills pada satuan pendidikan, kita masih dihadapkan dengan berbagai tantangan yang berasal dari kompetensi guru, kompetensi peserta didik, dan fasilitas pendukung pembelajaran yang belum optimal. 

Karena dalam mengembangkan Higher Order Thinking Skills pada peserta didik diperlukan pemahaman mendalam guru terkait pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan pengembangan perangkat pembelajaran, Bahan Ajar maupun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang baik sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam meningkatkan Higher Order Thinking Skills peserta didik.

Berdasarkan pengalaman yang telah kami kumpulkan selama mengikuti kegiatan PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022, dimana kami berperan sebagai sebagai guru model dan pengembang bahan ajar yang digunakan dalam mengembangkan Higher Order Thinking Skills Peserta Didik. 

Adapun yang menjadi tanggung jawab kami dalam kegiatan tersebut adalah melukan kegiatan perencanaan pembelajaran mulai dari mengembangkan Perangkat Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKPD dan Modul interaktif melalui tahapan pengembangan yang baik hingga pelaksaaan proses pembelajaran serta melakukan evaluasi dan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di bawah bimbingan dosen dan guru pamong yang profesional dan berkompetensi dalam pengembangan pembelajaran di bawah naungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam mengembangkan Higher Order Thinking Skills Peserta Didik yakni sebagai berikut: (1) Melakukan evaluasi diri guru terhadap kelemahan kompetensi yang dimiliki, mulai dari penguasaan kemampuan pedagogik dan profesional keguruan, penguasaan berbagai teknik dan metode pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills, penguasaan dan penggunaan teknologi, serta penguasaan berbagai metode pengembangan perangkat maupun instrumen pembelajran serta alat evaluasi;

(2) Menganganalisis kompetensi dan kebutuhan peserta didik, yang dilakukan dengan melakukan evaluasi secara mendalam dan objektif, serta menganalisis konten dan tagihan Kompetensi Dasar yang termuat dalam Kurikulum serta mengembangkan instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, dan Instrumen evaluasi) sesuai dengan prosedur yang tepat; (3) melakukan pengembangan bahan ajar (berupa modul interaktif) maupun instrumen pendukung lainnya (LKPD interaktif) yang dapat diintegrasikan dengan teknologi yang maningkatkan efektifitas pembelajaran.

Strategi yang dapat diterapkan dalam melaksanakan pembelajaran untuk pengembangan Higher Order Thinking Skills peserta ddidik adalah dengan menerapkan salah satu model pembelajaran berbasis Student Center seperti model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), yang dipadukan dengan berbagai pendekatan pemebelajaran seperti adalah pembelajaran berbasis Technological, Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) serta menerapkan modul dan LKPD interaktif yang dikembangkan menggunakan metode yang tepat.

Pelaksaan aksi dapat dilakukan melalui tahap sebgai berikut: (1) Tahapan persiapan, pada tahapan ini guru perlu mempersiapkan instrumen pembelajaran, instrumen evaluasi, media pembelajaran (Modul dan LKPD Interaktif) yang akan digunakan dalam proses pembelajaran maupun sarpras pendukung pembelajaran, serta melakukan koordinasi dengan teman sejawat untuk membantu guru dalam mangawasi jalannya proses pemebelajaran; (2) Mempersiapkan kelas , pada tahapan ini guru melakukan koordinasi dan desiminasi modul dan LKPD yang telah dipersiapkan; 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun