Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Perlahan Mengubah Menu Buka dan Sahur di Tahun Ini

14 April 2021   11:40 Diperbarui: 14 April 2021   13:33 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: blog.chihealth.com

Marhaban ya Ramadan

Bulan suci yang paling dinanti oleh seluruh umat Islam di muka bumi. Bulan "bonus" juga bagi kaum muslimin karena Allah banyak memberikan kelimpahan dan rahmatnya di bulan ini. Bulan ramadan juga sebagai bulan lahirnya kitab suci Agama Islam yaitu Al-Qur'an.

Di bulan ini umat islam berpuasa dari menjelang subuh sampai magrib selama satu bulan penuh. Menahan haus, lapar bahkan hawa nafsu. Puasa tidak cuma sekedar ibadah namun sebagai detok terbaik bagi kesehatan kita. Percaya atau tidak, puasa itu sebetulnya sangat bagus bagi penderita penyakit maag atau lambung. Saya yang punya lambung kronis, yang setiap kali makan telat suka langsung sakit lambungnya tapi ketika dibawa berpuasa, maag saya selalu baik-baik saja.

Banyak hal yang dilakukan umat muslim selama bulan puasa khususnya tentang bagaimana menjaga tubuh tetap kuat selama puasa dan yang diperhatikan adalah makanannya dan itu juga yang saya mulai perhatikan di tahun ini.

Dan untungnya komunitas saya, Warga Kota sebelum puasa sempat mengadakan talkshow tentang mengatur pola gizi saat puasa dengan narasumber kompasianer sekaligus ahli gizi yaitu Lishtia H. Rahman.

Talkshow tersebut secara tidak langsung membuka mata saya tentang pola makan yang benar yang harus dilakukan disaat bulan puasa. Selama ini setiap bulan puasa saya tidak pernah memperhatikan pola gizi, prinsipnya yang penting makan, kenyang dan tidak lapar pada saat waktu berpuasa.

Sebagai insan, tidak pernah ada kata terlambat dalam belajar ataupun dalam memperbaiki pola hidup salah satunya ketika menjalankan ibadah puasa.

Salah satu yang saya mulai untuk dirubah adalah bagaimana mengatur pola gizi di bulan puasa ini.

Seperti yang Mbak Listhia katakan di talkshow ataupun lewat tulisannya yang saya baca di Kompasiana, bahwa disaat diperbolehkan makan dan minum, manfaatkanlah untuk makan makanan yang tidak hanya bisa membuat kenyang namun juga yang dapat mencukupi kebutuhan gizi dan energi kita. 

Saya selama ini bukan penyuka sayuran dan termasuk yang pilih-pilih dalam makan sayuran. Selain itu nasi menjadi pilihan utama ketika makan. Padahal ada yang jauh lebih bergizi dan memiliki kadar gula yang rendah dibanding nasi. namun karena puasa ini niatnya harus lebih sehat lagi, lebih dijaga lagi pola gizinya maka saya harus memakan sayuran yang selama ini saya kurang suka namun ternyata banyak manfaatnya buat tubuh kita. Saya pun mengakui bahwa selama ini tubuh saya kurang mendapatkan asupan serat dari makanan.

Di puasa pertama hari ini contohnya, biasanya saya sahur dengan makan makanan praktis tanpa sayur. Kenyang memang tapi kadar gizi yang saya makan itu tidak bagus. Di hari pertama puasa ini saya mencoba mengganti menu sahur yaitu dengan roti gandum ditambah irisan alpukat dan telur ceplok. Untuk sayurannya, saya merebus sayuran beku yang saya bumbui dengan garam dan olive oil. Saya yang biasa makan nasi sempat terpikir apa akan kuat makan hanya dengan roti gandum? Dan Alhamdulillah ternyata kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun