Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Angkutan Umum vs Angkutan Berbasis Online

24 Maret 2017   07:36 Diperbarui: 4 April 2017   16:55 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama hampir setahun lebih menggunakan angkutan berbasis online, belum ada keluhan kecuali sopir yang berbasis online yang jarang nerima ketika kita menggunakan promo diskon. Sangat jauh dengan kendaraan angkutan umum dengan berbagai macam banyak keluhan dari penumpang.

Seandainya tarif angkutan berbasis online naik, saya termasuk yang kurang setuju dengan keputusan itu. Seperti aturan yang sebentar lagi akan diterapkan per 1 April 2017 yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.  Pemerintah beralasan aturan ini dibuat untuk menghindari konflik yang terjadi antara taksi konvesional dan layanan taksi berbasis aplikasi. Sementara dari pihak penyedia jasa layanan taksi online, setidaknya ada empat poin yang diprotes oleh mereka, diantaranya penetapan tarif atas dan bawah serta penepetapan kuota taksi online tiap daerah.

Sebaiknya pemerintah lebih mendengar aspirasi rakyat pengguna angkutan daripada pemilik atau sopir angkutan konvensional. Setidaknya juga mengubah tarif atas/bawah lebih rendah untuk angkutan konvensional khususnya taxi. Lebih difokuskan pada perbaikan angkutan umum baik dari kendaraannya, keamanannya maupun sopirnya. Tindak tegas dan copot perizinan bagi sopir yang mabuk atau ugal-ugalan. Dan “mengkandangkan” transportasi yang sudah tua dan tak layak pakai. Berantas preman-preman jalanan yang selalu memalak para sopir karena seperti di kota saya, ada sopir yang pernah cerita kalau mereka dipaksa membeli “air mineral” dengan harga 2x lipat oleh para preman.

Saya sendiri sebagai pesepeda dan terbiasa bersepeda kemana-mana berharap pemerintah juga mencari solusi lain misalnya dengan memperbanyak jalur pesepeda apalagi sekarang penggiat bersepeda sudah semakin banyak. Menyediakan sarana parkir sepeda entah itu diarea publik maupun di perkantoran. Agar banyak yang berkurang menggunakan kendaraan bermesin dan naik angkutan umum

Akhirnya seperti yang dikatakan beberapa sopir angkutan umum, kalau mau nyaman dan cepet jangan naik angkutan umum, carter mobil saja. Dan omongan sopir itulah yang kami pilih, kami sebagai rakyat memang butuh transportasi yang aman, nyaman dan murah 

Salam pencinta angkutan umum  berbasis online sekaligus pesepeda ;)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun