Mohon tunggu...
MinOz Kimchi
MinOz Kimchi Mohon Tunggu...

BMI menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhir Tragis Cinta Pertama (1)

12 April 2014   03:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:46 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13970524781322396597

Sebutlah dia Denis , remaja dengan tampang ganteng untuk seukuran cowok Indonesia asal Bandung yang memiliki kisah cinta pertama yang berakhir teragis . Denis adalah remaja masa kini yang sangat tergila-gila akan moge (motor gede) . Ketertariknya dalam dunia otomotif sangat menggila , bahkan dinding kamarnya dipenuhi dengan poster pembalap dunia seperti Valentino Rossi , J.Lorenzo , Dani Pedrosa dll juga tak ketinggalan koleksi cendra mata yang berbentuk motor menempati seluruh ruang kamarnya . Yang paling parah di usianya yang masih belia dia sering ikutan balapan liar pada malam hari tapi orang tuanya tidak pernah mengetahui akan hal ini .

Contohnya seperti malam ini tepatnya pada jam 00.00 , Denis menjadi juara pertama di balapan liar yang biasa di adakan di jalan Gasibu dengan hadiah uang tunai hasil dari taruhan yang lumayan menggiurkan . Tanpa dia sadari lawan mainya Jepri di balapan liar tersebut telah menaruh dendam atas kekalahanya malam ini .

“ Awas lu nanti ! ” Umpat Jepri sambil mengepalkan tangannya .

Selama dua tahun ini Denis memang selalu unggul dari pada teman-temannya sehingga mereka semua (teman Denis) selalu merasa kagum namun ada juga yang merasa dendam dan iri terhadap Denis , ya contohnya seperti Jepri ini .

Prestasinya dalam balapan memang selalu unggul juga dalam pelajarannya dia juga cukup berprestasi hanya sayang tidak seunggul dengan kisah asmaranya . Di usinya yang ke-17 dia masih menyandang status jomblo bahkan belum sama sekali berpacaran . Eiit … tapi jangan bilang kalau dia itu gak normal loh , hanya saja kalau soal asmara Denis sangat hati-hati . Dia termasuk tipikal cowok yang sulit jatuh cinta namun ketika cinta mulai menyapanya dia akan sungguh-sungguh melakoninnya . Dengan demikian dia bukan PlayBoy seperti kebanyakan teman-temannya yang juga doyan balapan liar juga .

Ketika dia berulang tahun yang ke-17 orang tuanya menghadiahi dia sebuah motor CBR keluaran terbaru berwarna biru . Alangkah senang hatinya karena kali ini dia telah mendapatkan motor impiannya . Denis merupakan anak tunggal dan sangat di manja oleh sang ibu hingga menjadikan dia seorang anak yang egois bahkan sering bersikap sesuka hati terhadap teman-temannya .

Menginjak kelas tiga SMA kini dia mulai tertarik pada lawan jenisnya , Irma . Gadis cantik berdarah betawi ini adalah cinta pertamanya Denis . Dia gadis pertama yang telah berhasil menaklukan hatinya dan telah menempati setengah dari ruang hatinya yang dulunya hanya diisi oleh kecintaanya terhadap motor kesayangnya . Dari sekian gadis yang menyukainya hanya Irma yang mampu membuatnya jatuh cinta mungkin karena gadis ini terlihat unik di matanya , selain dia memiliki wajah yang cantik juga kesederhanaanya yang membuat Denis jatuh hati dan memutuskan untuk menjadikanya pacar pertama dan terakhirnya .

Irma sang gadis pujaannya ternyata memiliki perasaan yang sama terhadap Denis , singkat cerita mereka pun mengikat janji sebagai sepasang kekasih . Keharmonisan mereka dalam menjalin hubungan mampu membuat iri semua temannya dan seluruh siswa di mana tempat mereka belajar . Teman-temannya bilang bahwa Denis dan Irma adalah pasangan serasi , si cowok terlihat macho dan si cewek terlihat anggun . Klik banget !

Soal hobi balapan liarnya Denis , Irma baru mengetahuinya setelah mereka lulus SMA . Ada rasa kecewa memang sempat dirasakan Irma tapi karena terlanjur sayang , gadis cantik itu bisa menerima dan tentunya dia juga berniat untuk bisa merubah kebiasaan buruk Denis secara pelan-pelan . Denis memang bisa memberikan apa keinginan Irma dan menuruti semua perkataan Irma namun tidak dengan hobinya yang satu ini . Denis sendiri selalu berusaha untuk berubah namun sampai detik ini dia masih belum bisa .

Denis dan Irma melanjutkan kuliah di Univeraitas yang sama di daerah Bandung hanya saja mereka mengambil jurusan yang berbeda . Denis mengambil jurusan Ilmu Tekhnologi sedangkan Irma mengambil jurusan Ilmu komunasi dan komputer . Kedati demikian hubungan mereka bisa di bilang sangat mulus . Meski Denis terkenal dengan sikap arogannya namun di depan Irma dia bisa menjadi sosok yang sangat perhatian juga selalu bersikap lemah lembut .

Begitu juga sebaliknya , Irma seorang gadis yang lemah lembut dan penuh sopan satun sehingga selama menjalin hubungan dengan Irma sikap Denis perlahan lahan bisa berubah menjadi sedikit lebih baik namun tidak dengan hobi balapan liarnya . Mungkin ini salah satu hal yang bisa membuat mereka bertengkar tapi Irma yang penyabar tak pernah putus asa untuk menyadarkan Denis akan resiko bahayanya balapan liar .

“ Honey , aku berharap banget kamu bisa hentikan hobi balapan liar itu ” . Kata Irma dengan nada lembut dan sedikit manja .

“ Iya , aku akan berusaha untuk tidak balapan lagi ya ” . Denis menyoba menyakinkan Irma sedangkan Irma hanya tersenyum mendengar ucapan Denis . Hati kecilnya tahu , bahwa itu bukanlah hal mudah bagi Denis tapi dia akan selalu berharap semoga suatu saat dia bisa menghentikan kebiasaan buruknya .

Itulah sifat Irma yang penyabar jadi tak heran jika keluarga Denis sangat menyukai Irma . “ Sepertinya Denis telah menemukan belahan jiwanya dan telah berada di tangan wanita yang pas ” . Begitulah kata sang ayah ketika berbincang dengan istrinya .

Di suatu pagi yang cerah suasan kota Bandung sangat sejuk dan udaranya bisa memberikan kedamain jiwa . Sepasang sejoli ini sudah janjian untuk berangkat kuliah bersama karena kebetulan hari ini mereka ada jadwal kuliah di hari dan jam yang sama . Rencana Tuhan siapa yang tahu , dalam waktu tiga puluh menit cuaca Bandung yang tadinya cerah tiba-tiba beralih menjadi mendung bahkan langit telah menumpahkan kadungan airnya ke bumi .

“Honey , hujannya cukup deras kamu jangan ngebut ya ” . Seru Irma dengan suara yang cukup lantang dan Denis pun bisa mendengarnya tapi dia hanya menganggukan kepala saja lalu dia meraih kedua tangan Irma dan diletakknya dipinggangnya .

Denis dan Irma masih ditengah jalan dan masih ada lima belas menit lagi untuk bisa sampai ke kampusnya . Hujan pun makin deras sehingga suasana di jalan terlihat sepi hanya ada satu mobil box yang melaju dengan kecepatan standar di depan motor yang dikendarai Denis dan diboncengi Irma . Naluri pembalap Denis mulai muncul ketika dirasa mobil yang di depannya melaju sangat lambat dan dia pun secara perlahan menaikan kecepatan motornya sampai 100km/jam dari kecepatan semula yang hanya 40km/jm .

Sekarang dia hendak mendahului mobil box yang ada di depannya sementara hujan makin deras dan pandangan Denis mulai samar karena derasnya air hujan yang menimpa kaca helmnya . Kecepan motor terus melaju dengan kencang Irma yang baru menyadari akan hal ini mencoba memperingati Denis , namun semua sia-sia dan dia hanya bisa mempererat pelukannya .

Motor yang dikendarai Denis siap untuk mendahului namun ketika jarak anatar motor dan mobil box itu hanya selisih antara tiga meter saja tiba-tiba mobil box itu berbelok ke samping dimana arah motor Denis mau mendahuluinya dan fatalnya si pengedara mobil tidak menyalakan lampu sein terlebih dulu , tentu Denis sadar akan bahaya yang ada di depannya namun sudah terlambat dan … Braaaaak ! Kecelakaan lalu linta telah terjadi .


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun