Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harusnya Dia Kembali

18 Juli 2019   05:44 Diperbarui: 18 Juli 2019   05:48 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti fajar yang tak jengah merawat pagi. Mentari bersinar menyembul di antara langit langit hari.

Tak ada keraguan ketika kakinya melangkah. Tak ada bimbang ketika lisannya menyampaikan. Majulah Indonesia! Tanpa bertekuk lutut di hadapan penindas. Pengeruk sumber daya alam milik kita semua. 

Terbukti bukan?! Tidak hanya omong kosong. Setiap apa yang dilontarkan selalu kebaikan kebaikan di lisannya. Menyadarkan. Betapa lalai dan cerobohnya manusia. Menunduk nunduk kepada penguasa lalim. Menghormatinya. Menjadi boneka mainannya.

Ah... Kau Habib. Keluargamu yang berjuang tanpa jeri. Meneteskan keringat air mata dan tetesan darah. Demi bangsa Indoneaia. Kini hanya tinggal kenangan. Tanpa minta dihargai. Kau melanjutkan perjuangan. Tanpa minta dihormati. Kau melanjutkan cita cita mulia bangsa ini. 

Tapi kini kau jauh. Tanpa bisa kutengok lagi kabarmu. Kau kini nyaman di negeri yang elok. Apakah negeri kita, pun sama ya Habib. Elok berbhineka tunggal ika, katanya. 

Ah. Kamuflase.

18 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun