Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Menjadi Pebinor (2)

9 Maret 2019   21:02 Diperbarui: 9 Maret 2019   21:16 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidupnya hanya berkalang dosa. Ditumpuknya ia menjadi gundukan gundukan tanah. Rayu sana rayu sini. Kepada para wanita bersuami. Oh pebinor.

Hidupnya hanya berkalang dosa. Ditimbunnya ia menjadi sampah sampah menumpuk. Berbau busuk dan anyir. Kecentilan. Centil sana centil sini. Memuakkan. Kepada para wanita bersuami. Jebloskan pebinor ke dalam neraka.

Hidupnya hanya berkalang dosa. Dikumpulinya ia. Serak serak noda yang menggelembung. Berjajaran bertumpang tindih. Seperti susunan telur telur basi. Seperti di gudang tempat menyimpan kotoran. Menjijikkan. Kepada para wanita bersuami.

 Enyahlah dia.

Hidupnya hanya berkalang dosa. Tebar pesona. Terbar dosa. Tebar noda noda. Tebar paku paku. Mengancam dengan ancaman. Mengancam dengan cibiran. Mengancam dengan kegaduhan. Mengancam dengan keributan. Mengancam dengan fitnah. Hatinya terkutuk. Padam oleh cahaya. 

Pebinor tak layak dijadikan teman. Hidupnya hanya kematian. Mati. Di batu nisan.

9 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun