Saat Pikiran Terlalu Sibuk, Tubuh pun Merasa Lelah
Pernah merasa otak seperti sedang berlomba, bahkan saat tubuh ingin istirahat? Itu karena overthinking bikin gelombang Beta tetap tinggi, bahkan di saat seharusnya kita sudah memasuki mode Alpha atau Theta. Akibatnya:
- Susah tidur – Pikiran terus bekerja, mata lelah tapi tetap terjaga.
- Stres meningkat – Hormon kortisol naik, tubuh selalu siaga.
- Kesehatan terganggu – Tekanan darah naik, perut mual, kepala pusing.
Seakan-akan otak menolak rem. Padahal, tubuh sudah berusaha memberi sinyal untuk berhenti.
Kembalikan Irama, Tenangkan Pikiran
Kalau otak sudah terlalu sibuk, kita harus mengambil kendali. Bukan dengan cara menghentikan pikiran—itu mustahil—tapi dengan menuntunnya ke jalur yang lebih tenang. Caranya?
- Tarik napas, perlambat ritme – Napas yang tenang mengirim sinyal ke otak: aman, tidak ada bahaya.
- Dengar musik yang tepat – Musik dengan gelombang Alpha atau Theta bisa membantu mengatur ulang ritme otak.
- Tuliskan isi kepala – Kadang, menumpahkan pikiran ke kertas lebih baik daripada menyimpannya di kepala.
- Bergerak, jangan diam saja – Jalan kaki, berolahraga, atau sekadar meregangkan badan bisa membantu menurunkan gelombang Beta yang berlebihan.
- Kurangi kafein, perbanyak istirahat – Teh herbal dan tidur nyenyak lebih baik daripada secangkir kopi keempat hari ini.
- Sadari emosi yang datang – Jangan melawan atau menekan emosi negatif, tapi perhatikan, terima, dan biarkan berlalu seperti awan di langit.
Kesimpulan
Overthinking bukan cuma kebiasaan buruk, tapi juga kebiasaan yang bikin gelombang otak kacau. Terlalu banyak Beta, terlalu sedikit Alpha dan Theta. Ditambah emosi negatif yang terus mengendap, otak semakin sulit menemukan ketenangan. Akibatnya? Tidur terganggu, tubuh lelah, hati gelisah.
Pikiran seharusnya jadi alat, bukan beban. Maka, sebelum kepala terlalu penuh, beri kesempatan bagi diri sendiri untuk diam, bernapas, dan membiarkan otak kembali ke irama yang lebih tenang.
Karena, kadang, cara terbaik untuk berpikir lebih jernih adalah dengan berhenti berpikir sejenak.
Penulis : Dr. Drs. Mimpin Sembiring, M.Psi. C.Ht®
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI