Diam.Â
Aku terdiam mendengarkan.Â
Suara gaduh yang diperdengarkan para tukang las, tukang besi, tukang kayu dan tukang bicara;
Percikan api dari las yang memberikan bayang perang bintang di kacamata berkilat.
Dentang palu baja beradu dengan besi. Â Dibasahi keringat yang membanjiri dahi dan hati.
Suara gergaji merintih rintih harus melukai pokok mahoni. Â Memohon maaf dengan cara menjadikannya meja dan kursi.
Gelegar koar koar yang lantang terdengar dari Senayan. Â Seperti hendak merobohkan langit dan melipat bumi.
Itu gaduh. Â Benar-benar gaduh!
Aku tetap terdiam mendengarkan. Â Tapi tidak terdengar.
Telingaku penuh dengan suara suara lain yang serupa rebana.
Mendengungkan lagu lagu tentang Tuhan dan cinta.