Akiko kali ini yang menepuk pipi Andalas. Tangannya menunjuk siluet kecil hitam di kejauhan. Pesawat itu semakin mendekati Hantaa 05. Namun tiba-tiba Andalas membuat manuver tak terduga dengan berbelok tajam ke kiri. Bahkan manuver ini diikuti dengan pendaratan pesawat di permukaan laut. Cecilia dan Akiko bengong. Bukannya kapal pemburu paus itu masih cukup jauh. Kenapa Andalas mendarat di sini?
Andalas hanya memberi tanda agar mereka diam. Mesin pesawat juga telah dimatikan. Karena cuaca sangat bagus dengan angin yang hanya berhembus ringan, gelombang nyaris sama sekali tidak ada. Pesawat itu terapung-apung di lautan.
Andalas menunjuk 2 buah titik kecil sedang mendekati Hantaa 05 di layar Cecilia. Bahkan diikuti sebuah titik yang cukup besar di belakangnya. Juga satu titik kecil lagi di kejauhan.
Akiko mengerti sekarang. Rupanya Hantaa 05 sedang didekati oleh 2 buah kapal atau speedboat kecil. Titik yang cukup besar itu tentu sebuah kapal yang besar pula. Sedangkan titik kecil di sekitar kapal besar itu pasti sebuah helikopter yang sedang mengudara.
Ini di luar perhitungan mereka. Entah itu OWC atau Organisasi, tapi yang jelas mereka telah mendahului Andalas dan teman-temannya.
"Akiko, apakah kau punya satu nomor telepon satelit di Hantaa 05? Kita tidak bisa menghubungi mereka lewat frekuensi umum. Kita akan ketahuan."Andalas menoleh kepada Akiko yang langsung sibuk membuka gawainya.
"Telepon mereka. Katakan supaya bertahan sebisa mungkin agar tidak satupun dari para penyerbu itu bisa mendarat ke Hantaa 05. Kita akan mendekat."Sambil berkata, Andalas menarik sebuah tuas kecil di panel pesawat. Bagasi kecil di ekor pesawat terbuka dan meluncurlah sebuah perahu karet bermesin besar ke permukaan laut.
Perahu itu masih terikat tali di tiang bawah pesawat. Andalas turun dari pesawat melalui mekanisme pendaratan. Menarik perahu itu mendekat lalu memotong talinya. Tubuhnya dengan ringan melompat ke atas perahu, menghidupkan mesinnya dan memberi isyarat agar Cecilia dan Akiko melompat ke atas perahu.
Akiko melambaikan tangan agar tahan sebentar. Dia sedang coba menelpon Kapten Hikaru.
"Bawa tas golf yang ada di kursi belakangmu Akiko!"Andalas berteriak
"Halo Hikaru san! Ini Dokter Akiko! Kalian sedang dikepung 2 kapal kecil dan 1 kapal besar serta sebuah helikopter. Jangan sampai mereka berhasil menaiki Hantaa 05 sebelum kami!"Akiko berteriak agar bisa mengatasi suara mesin perahu karet.