"Setelah itu kita bisa melakukan upacara pelepasan jenazah sesuai tradisi pelaut. Seperti yang telah kita lakukan terhadap 2 jenazah terdahulu....."
Mendadak pembicaraan terhenti karena badan kapal sedikit terguncang. Beberapa kali. Secara beruntun.
Kapten Shinji Akira memperhatikan layar monitor. Tidak ada lempengan es besar. Cuaca juga sedang bagus. Lautan sangat tenang. Apa itu tadi?
Yoshido yang ikut memperhatikan beberapa layar monitor menunjuk salah satunya dengan telunjuk gemetar.
"Hiu! Hiu Kapten! Beberapa hiu berukuran besar mencoba masuk menerobos melalui lubang di lambung."
Mata kedua pimpinan tertinggi kapal Hantaa 01 bersirobok. Ternyata proses evakuasi tidak akan semudah yang dikira.
"Aku penasaran. Apakah monitor di ruangan itu masih berfungsi atau tidak?" Kapten Shinji Akira berbicara kepada dirinya sendiri sambil memencet beberapa tombol untuk memeriksa kamera surveillance di ruangan yang dimaksud.
It works! Terdengar teriakan kecil Kapten Shinji sambil memberi isyarat kepada Yoshido agar mendekat. Kapal Hantaa 01 memang dilengkapi dengan banyak kamera surveillance yang semuanya water proof. Kapten Shinji tadi hanya khawatir kamera tersebut rusak karena benturan saat tabrakan dan juga badai.
Layar monitor nomor 8 dan 9 memperlihatkan ruang mesin dan ruang lambung kapal yang penuh dengan air.
Nampak juga beberapa jenazah yang melayang-layang berputar di ruangan tersebut. Kapten Shinji dan Yoshido bersamaan menghela nafas menyaksikan. Mereka adalah awak kapal yang sudah lama bergabung di Hantaa 01.
"Yoshido san, kenapa jenazah itu berjumlah 3?" Kapten Shinji menunjuk monitor dengan raut muka terheran-heran.