Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Senja yang Lelah adalah Senja yang Tangisnya Tumpah

17 Februari 2020   21:12 Diperbarui: 17 Februari 2020   21:17 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.pexels.com

Ini semacam kerumunan
yang kehabisan percakapan
saat kereta beranjak pergi
tapi para penumpangnya yang berjejal
memilih berdiam diri
bergelut dengan kesepian
di layar gawai
yang mengeluh kelelahan

Dunia menjadi sedemikian sempit
dan penyakitan
dihimpit terlalu banyak keinginan
tanpa cukup ruang pengobatan

Dunia juga menjadi terlalu luas
dengan banyak binatang buas
berkeliaran
di otak yang mengering
sekering savana, saat kehilangan sungai -sungainya

Dunia lalu menjadi sangat datar
hanya ditinggali para pendekar
yang berkelahi tak kenal letih
melawan rasa perih
saat senja yang teramat sangat lelah
membiarkan tangisnya tumpah
dari ribuan hati dan berpasang-pasang mata
yang kehabisan api
dan kehilangan penglihatannya

Jakarta, 17 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun