Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencumbui Panasnya Saga

22 Juli 2019   14:27 Diperbarui: 22 Juli 2019   14:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demi bisa mendapatkan sepasang sepatu
agar bisa berlari kencang menghindari sengatan waktu
aku berjibaku dengan pilu
mereka ulang masa lalu
ke dalam satu jam tayang film bisu

Di situ,
aku mendapatimu meringkuk kedinginan
di pojok kamar yang catnya berkelupasan
dipanaskan tahun-tahun yang berlintasan
diharu-biru kenangan demi kenangan yang terus berpapasan

Kita,
berteriak sekeras elang
menyampaikan pesan kepada malam
berilah kesempatan untuk menjumpai pagi
tanpa harus mengingat mimpi yang tadi

Seandainya halaman demi halaman buku
ini adalah mesin waktu
aku akan menukarnya dengan separuh nyawa
agar aku bisa menjelma menjadi kata-kata
ketika dulu aku terlalu bahagia mencumbui panasnya saga
: hingga aku lupa berucap bahwa aku cinta

Rantau Prapat, 22 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun