Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berita dari Tanah-tanah Rembulan

22 Mei 2019   10:41 Diperbarui: 22 Mei 2019   10:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meneruskan pinangan rembulan terhadap para lajang kesepian di malam yang butir-butir gelapnya menyengatkan aroma kesendirian, perkenankan angin memberikan kabar di pelaminan mana mereka akan disandingkan.

Sudah menunggu di sana roncean kemangi supaya perhelatan suci itu diliput oleh aroma wangi. Juga panggung tarian yang akan mementaskan episode asmaradana oleh para gadis penari yang sekujur tubuhnya diluluri perasan bunga melati.

Berita dari tanah-tanah milik rembulan. Bertajuk tentang rentetan peristiwa dan kejadian. Di halaman langit yang dipenuhi serasah malam. Yaitu wajah cinta yang biru lebam. Dibanting-banting oleh beratnya kerinduan.

Kerinduan dari tanah-tanah rembulan. Disiarkan kemana-mana dalam bentuk ulasan. Bagaimana sepasang hati sama-sama memutuskan untuk saling mempercayai. Terhadap berita apa saja yang mengikat mereka dalam sebuah simpul mati.

Bogor, 22 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun