Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Idu Geni

17 Maret 2019   05:40 Diperbarui: 17 Maret 2019   05:41 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil melompat menghindari serangan, Bimala Calya melemparkan bisikan kepada Ardi Brata mengenai arti isyarat Dewi Mulia Ratri tadi.  Pemuda itu menggangguk tanpa banyak bertanya.  Dirinya sedang sangat disibukkan menghadapi dan menghindari serangan dahsyat panglima yang berilmu tinggi itu.

Dewi Mulia Ratri sendiri sudah sedari tadi kewalahan menahan serangan Panglima Kelelawar.  Keduanya memang sama-sama tidak mengeluarkan ilmu pukulan tertinggi yang mereka punya.  Entah dengan pertimbangan apa, tapi pukulan Bayangan Matahari dan jurus pamungkas Gempa Pralaya sama sekali menampakkan wujud pukulannya sama sekali.

Panglima Kelelawar hilang kesabaran.  Hari semakin gelap.  Dia harus menyudahi perlawanan gadis tangguh ini.  Mendadak tubuh Raja Lawa Agung ini berkilau keperakan.  Pukulan Bayangan Matahari sedang dipersiapkan.  Dewi Mulia Ratri sedikit banyak sudah mendengar bahwa raja yang sakti ini memiliki pukulan hebat Bayangan Matahari.  Sebuah ilmu puncak dari unsur api.

***************
Bersambung Bab XV-2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun