Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saya dan Kamu di Sengkarut Waktu

16 Maret 2019   12:42 Diperbarui: 16 Maret 2019   13:18 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara saya sedang menyusun simpul-simpul persinggahan mana saja yang paling tepat bagi kita untuk mendaratkan penat, kamu lebih banyak memintal lamunan di langit menyerupai labirin yang disusun dari awan-awan yang tersesat.

Pada titik ini, kita tidak sepakat. Kamu dengan kerumitan di kepala dan saya yang melihat semuanya dari sudut yang sederhana.

Ketika saya mengayun pendulum waktu menuju angka yang saya suka, kamu malah mengganti angka itu dengan huruf yang tersusun menjadi kata-kata dalam sajak-sajak yang cuma ditampilkan dalam opera.

Di kejadian ini jelas sekali bahwa kita terjebak dalam skenario yang tidak sama. Kamu ingin menjadi sutradara, sedangkan saya tak pelak lagi mau menjadi pemeran utamanya.

Di antara kerimbunan hari-hari yang tumbuh menjadi hutan belantara, saya belajar bagaimana cara menjadi harimau, mengaum menakuti seisi dunia dan segenap takdirnya. Sedangkan kamu lebih memilih berdiam diri di bawah pohon tua renta yang sebentar lagi roboh karena usia. Kamu enggan melakukan apa-apa.

Kembali kita tersudut di sebuah wilayah antah berantah. Di mana cinta dan segala kasihnya terombang-ambing seperti pelepah yang hanyut di lautan yang marah.


Kita harus segera menemukan perahu yang bukan kertas atau kapal tanpa lunas. Kita harus melampaui batas-batas di mana kita terpenjara di dalamnya dan menjadi begitu buas.

Begini. Kita saling mencintai. Untuk apa pula saling menyakiti.

Bogor, 16 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun