Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wajah Muram Selat Sunda

24 Desember 2018   17:00 Diperbarui: 24 Desember 2018   17:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : shutterstock.com

malam terbelah-belah di sana
menggali berbagai macam pusara
dan memasukkan orang-orang mati di dalamnya

air bah datang bergulung-gulung
membawa pesan kematian yang murung
bagi orang-orang yang kurang beruntung

duka terserak di sana sini
menggaungkan peringatan dini
ini yang akan terjadi, jika kita hidup di negeri bercincin api

wajah muram selat sunda
mengundang kedatangan airmata
bela sungkawa bagi yang tiada

suasana suram seperti kertas buram
mengikis hadirnya purnama ke dalam bias hitam
pesisir barat dan selatan memang ibarat makam

mengubur ketentuan
menisankan kepastian
atas kehendak Tuhan

kita tak bisa apa-apa
tak juga mesti menyalahkan siapa-siapa

kita hanya berhak mengirim doa-doa
bagi saudara-sadara kita yang dijemput olehNYA

Jakarta, 24 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun