Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Reinkarnasi (Bab 19)

15 November 2018   09:17 Diperbarui: 15 November 2018   09:36 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.moondanceroriginals.com

Tidak boleh main-main dengan mereka. Gian Carlo tahu persis dia berhadapan dengan sekelompok orang misterius yang tak bisa diduga siapa saja orangnya. Bisa saja hanya seorang petani biasa. Tapi mayoritas adalah orang-orang berpengaruh dan kaya. Dan satu lagi, hal mengerikan apa yang dilakukan oleh mereka jika ada orang yang berniat mengganggu. Tidak seorangpun pernah tahu.

Pendakian ini seperti tak habis-habis. Keringat Gian Carlo mengucur seperti hujan. apalagi setelah ujung jalan aspal telah habis. Gian Carlo harus berjuang ekstra di jalanan berbatu yang berserakan tak karuan. Sedikit saja salah pilih jalan, tak ayal sepedanya akan terjungkal.

Hampir tengah hari. Matahari semakin menyengat meskipun hawa pegunungan di sini sangat kuat. Gian Carlo menghentikan kayuhannya. Ada jalan bercabang dua di depannya. Gian Carlo tidak yakin harus memilih yang mana. Sekeping informasi yang dia dapatkan hanyalah bahwa tempat berkumpul Trah Pakuan ada di sebuah lembah yang tersembunyi.

Gian Carlo hendak berspekulasi. Tapi urung melanjutkan karena mendengar derum kendaraan dari belakang. Bukan cuma satu. Ada beberapa. Gian Carlo minggir di bawah pohon besar. Pura-pura istirahat sambil mengotak-atik kamera. Akting yang sempurna.

Kendaraan pertama yang lewat adalah sebuah jeep lawas dengan kap terbuka. Di belakangnya berturut-turut 2 double cabin 4WD dan terakhir sebuah Land Cruiser anyar yang gagah berkilat. Gian Carlo mengaktifkan kamera tersembunyinya. Diam-diam menembakkan sebuah pelacak mini dari kamera sakunya.

Semua mobil itu berbelok ke arah kiri. Kecuali mobil terakhir. Gian Carlo bingung. Mana yang harus diikutinya. Insting tajamnya kemudian menuntun Gian Carlo untuk belok kanan. Lagipula dia bisa melacak mobil itu sekarang. Gian Carlo menatap layar monitor kamera yang berkedip-kedip merah.

Setelah menunggu beberapa saat. Gian Carlo tidak ingin orang-orang itu curiga. Meskipun Gian Carlo juga belum yakin sepenuhnya mereka adalah Trah Pakuan yang dicarinya.

Dan Gian Carlo menyesal bukan main dengan keputusannya. Belok kanan ternyata membawanya ke sebuah pendakian cukup ekstrim. Tidak mungkin menaiki sepedanya, Gian Carlo memutuskan meninggalkan sepedanya di balik pohon-pohon besar yang mulai menguasai tempat itu.

Gian Carlo memutuskan berjalan kaki. Tidak melalui jalan tapi menyusur pinggirannya. Di antara semak belukar dan rimbun pepohonan. Gian Carlo memulai petualangan yang sesungguhnya.

Patokannya adalah titik yang berkedip merah pada kamera. Pelacaknya bekerja dengan sangat baik. Gian Carlo merasa lega. Tidak sia-sia dia menjuluki dirinya sebagai King of Smuggler. Raja penyelundup dengan reputasi mendunia.

Titik merah itu berhenti di satu tempat. Gian Carlo mempercepat langkahnya di antara rerimbunan semak. Titik itu semakin dekat. Tinggal beberapa yard lagi. Dan Gian Carlo tercengang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun