Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Luka] Hanya Hadir Saat Hujan

11 November 2018   08:49 Diperbarui: 11 November 2018   08:52 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayahmu meninggal di tempat. Ibumu sempat diselamatkan tapi kemudian meninggal juga tak lama setelah kau lahir."

Kali ini bibinya berhenti cukup lama.

"Paman dan bibi datang setelah pihak rumah sakit menelepon dan meminta kami datang. Ibumu memberikan nomor telepon bibi. Satu-satunya yang masih menganggap mereka keluarga."

Kali ini bibinya terlihat geram. Mungkin teringat tak satupun yang mau peduli saat itu.

"Bibi datang tepat saat ibumu hendak menghembuskan nafas terakhirnya setelah melahirkanmu. Dia berbisik menitipkanmu kepada bibi. Juga sebuah nama untukmu. Nama yang sangat sesuai dengan keadaanmu saat itu. Juga saat ini. Juga kenapa kau sangat membenci hujan."

Lek sama sekali tak bereaksi apa-apa saat. Hanya memeluk erat bibinya yang sesenggukan hebat.

"Terimakasih untuk semuanya Bi. Aku tahu sekarang kenapa aku sangat membenci hujan."

Lek melanjutkan sembari menghapus bekas jejak airmata di pipi bibinya. Matanya terlihat membara.

"Tahukah Bi. Mulai sekarang aku tidak akan membenci hujan yang telah membuat luka ini sangat dalam. Aku akan menaklukkannya! Seperti cita-cita Ibu yang telah memberiku nama Lelaki Kemarau!"

Bibinya mengangguk penuh rasa sayang. Lelaki Kemarau melangkah keluar rumah dengan tegap. Di luar sedang hujan deras dengan petir menyambar-nyambar.

Bogor, 11 November 2018
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun