Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak-anak Pantai

20 Juli 2018   15:52 Diperbarui: 20 Juli 2018   15:55 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anak-anak pantai yang dilahirkan dari percintaan kemarau dan gelombang.  Berlarian mengukur panjang pesisir.  Membenamkan tangan dan kaki dalam pasir.  Berharap bisa membangun istana kecomang.  Sebagai satu cara jika rumahnya nanti disapu tsunami.

Anak-anak pantai yang matang dipanggang matahari.  Setiap hari menadahkan tangan.  Menyambut kedatangan badai dengan senang hati.  Duduk di bawah nyiur mati.  Berdoa semoga nyiurnya tumbuh kembali.  Diasinkan aroma laut.  Agar awet hingga kelak tak perlu lagi menanam mimpi.

Anak-anak pantai yang tembuninya diikatkan pada cambuk ikan pari.  Tafakur di kegelapan petang.  Melambai pada horison yang senyap.  Biru terang begitu cepat melenyap.  Tapi hati mereka yang lebih bundar dari purnama.  Menyalakan pelita seterang-terangnya.

Anak-anak pantai yang pandai merenangi warna warni cuaca.  Meregangkan seluruh otot tubuh.  Mereka harus berangkat subuh.  Menebar jala mengait pancing.  Meramaikan permukaan lautan yang sedang berkaca bening.

Anak-anak pantai menyaru menjadi kupu-kupu.  Terbang di antara puncak terumbu.  Menaburkan sekelumit pengharapan.  Jangan sampai terumbunya lumpuh menjadi bangkai rongsokan.

Anak-anak pantai yang dibesarkan angin daratan.  Begitu dalam mencintai lautan.  Setiap saat berdoa agar kelak dikuburkan di dalam keteguhan karang.

Bogor, 20 Juli 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun