Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Aku Berencana Jatuh Cinta Kepadamu

22 Juni 2018   10:51 Diperbarui: 23 Juni 2018   01:51 2537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay)

Tepat saat ludah ombak menyentuh bibir pantai yang sedang bergairah.  Menunggu ciuman paling panas yang pernah diberikan oleh lautan.  Aku berencana jatuh cinta kepadamu.  Sebab aku merasa sebagai lidah gelombang.  Dan kau adalah pesisir cantik yang tergeletak menantang.

Ketika suara riuh rendah aliran sungai mendekati jeram panjang.  Menjatuhkan air ribuan kubik dalam sekali buang.  Aku berencana jatuh cinta kepadamu.  Karena aku adalah batu-batu.  Menerimamu di bawah sana dengan debar sekuat jantung harimau.  Setelah mengejar mangsa hingga perbatasan hutan.  Dan mangsanya lompat berhilangan.

Persis waktu gendang itu ditabuh berulang-ulang.  Memanggil anak-anak hujan agar segera datang.  Aku berencana jatuh hati kepadamu.  Karena aku sedang berada di padang gurun.  Mencari hatiku yang habis kau lanun.

Rencanaku begitu sempurna.  Namun luputku juga tiada cela.  Mengatakan jatuh cinta kepadamu.  Justru saat kau sedang tuli dan membuta.  Setelah pekikan guntur menulikan telinga.  Dan sekaligus menutupi pandangan mata.

Medan, 22 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun