Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jika

15 Juni 2018   10:51 Diperbarui: 15 Juni 2018   11:08 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika saja debu dosaku aku kumpulkan dalam satu wadah.  Mungkin aku bisa membuat gunung.  Bahkan berbatu cadas.  Bisa jadi karena aku menghadapi hidup dengan pedas.

Jika saja amal pahalaku aku saring di gelas teh.  Mungkin tehku hanya berwarna terang.  Rasanya hambar.  Seperti minum air tawar.

Jika saja keburukanku aku pupuk di tanah.  Mungkin aku akan mempunyai pohon yang subur dan tinggi.  Namun berduri.

Jika saja kebaikanku aku sirami air berdanau-danau.  Mungkin aku akan memanen buah-buahan.  Keriput dan masam.

Jika saja rasa tidak terimaku aku bagi seribu.  Mungkin sempoaku masih kesulitan menghitung jumlahnya.  Tak terkira.

Jika saja kepasrahanku aku kalikan sejuta.  Mungkin aku mendapatkan besaran remah-remah nasi.  Jatuh tercecer dari kuali.

Jika semua perkara tentang ratapan dan duka aku perdengarkan lewat suara.  Gemanya akan menulikan separuh malam.

Jika aku mencoba menyanyikan tembang mengenai cara-cara membahagiakan sesama.  Seekor semutpun tak bisa mendengar setitik pun suara.

Bogor, 15 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun