Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pintu Maafmu adalah Rumah Surgaku

14 Juni 2018   18:41 Diperbarui: 14 Juni 2018   18:51 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maafkan aku.  Telah mengaduk senjamu, mengacaukan malammu, merusak pagimu, dan menginjak-injak siangmu.

Di saat kamu sedang berdamai dengan hari.  Di saat kamu sedang membenahi hati.  Di saat kamu sedang menumbuhkan matahari.  Di saat kamu sedang menyusut airmata di pipi.  Mungkin aku berlaku menyakiti.

Maafkan aku.  Telah mencuri purnama dari matamu, menyembunyikan bintang di antara senyummu, memperkeruh langit-langit kamarmu dengan tumpukan debu, dan merampas hening dan bening dalam lelap tidurmu. 

Ketika kamu sedang menguliti sepi.  Ketika kamu sedang mencuci sunyi.  Ketika kamu sedang mendandani kusamnya diri.  Mungkin aku telah berlaku melukai.

Maafkan aku

Bukalah pintu maafmu

Karena itu bagian dari rumah surgaku

Bogor, Ied Mubarrak-1439 H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun