Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Lalaikan Kenangan dengan Sengaja

24 Maret 2018   12:00 Diperbarui: 24 Maret 2018   12:13 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik cermin murahan yang aku beli di pasar loak.  Aku melihat sepasang mata nyalang menatapku tak berkedip.  Mata cekung memantulkan kesendirian.  Kesepian.

Itu karena kenangan sengaja kau lalaikan.  Begitu mata itu menuduhku.  Sambil melempar serpihan batu.  Dari tajamnya masa lalu.

Aku tidak lalai kataku.  Aku hanya menciptakan badai.  Mengamuk di kepalaku.  Seolah musim berubah seketika.  Dari murung menjadi puting beliung.

Aku lempar cermin itu dengan cibiran.  Kau hanyalah bayangan.  Bukan kenyataan yang harus aku hiraukan.

Cermin itu balas mencibir.  Meretakkan sudut-sudutnya dengan makian.  Kau lelaki tak bertuan.  Hidupmu seperti ronin tanpa majikan.

Aku marah.  Kali ini aku lempar cermin itu dengan kegelisahan.  Bukan cuma sudutnya yang retak.  Tapi kini semua kacanya berserak.

Aku makin marah.  Aku bakar sekalian dengan bulir-bulir penyesalan.  Biar cermin kosong itu tahu seperti apa jika tidak bisa mencipta bayangan.

Jakarta, 24 Maret 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun