Aneh banget kan? Koq sebelum polisi mengatakan penyebab kematian, udah ada opini bahwa MIRNA MENINGGAL KARENA DIRACUN? Silahkan dipikir lagi deh...
Kemudian, barang bukti kopi baru disita oleh polisi setelah beberapa hari dari kejadian dan barang bukti kopi itu pun bukan berasal dari TPK tapi dari pemberian pegawai kafe. Ini jelas sudah bukan barang bukti valid lagi. Karena terindikasi sudah bukan yang asli atau sudah tercemar.
Benar bahwa Mirna telah meninggal setelah minum kopi. Itu fakta.Â
Kemudian fakta lain mengatakan ada sianda didalam kopi yang bekas diminum oleh Mirna.
Tetapi...
Jenasah Mirna telah berbicara lebih jujur, kulitnya berwarna kebiruan dan didalam tubuhnya -lambung, darah, lever dan urine- tidak ditemukan sianida dalam dosis yang mematikan. Ini fakta yang tak terbantahkan juga.
Terlepas dari semua itu, jika memang benar bahwa Mirna meninggal karena diracun oleh Jessica –seperti yang dituduhkan oleh JPU, keluarga Mirna dan Media- mestinya mereka bisa membuktikannya di persidangan.
Tampilkan bukti bukti yang tak terbantahkan sehingga pihak pengacara, hakim maupun masyarakat yakin benar bahwa Jessica adalah pelakunya.
Bukan seperti dalam persidangan yang sekarang ini, JPU hanya menang ngotot aja, menang gertak sambil bentak bentak ahli aja, sambil terus mempertanyakan kredibilitas ahli dari pihak pengacara aja. Padahal justru ahli yang ditampilkan mereka yang abal abal. Begitu juga dengan bukti  bukti yang ditampilkan, semua abal abal, sehingga dengan mudahnya bukti bukti itu dipatahkan. Itu jelas tidak profesional. Cuma jadi bahan olok olokan aja kan?
Sudah saatnya, media, JPU dan keluarga Mirna, jangan lagi terus melakukan penggiringan opini dan gosip gosip aja seperti sekarang ini...
Dan ingat...!!! Bahwa sedari awal kasus ini seperti dipaksakan masuk ke meja persidangan. Sebelumnya JPU telah berulang kali mengembalikan berkas ke penyidik karena kurang cukup bukti serta motif pelaku.