Mohon tunggu...
Miftakhul Ulum
Miftakhul Ulum Mohon Tunggu... mahasiswa

tetap berjalan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mahmudah, Sudah Lebih dari 20 Tahun Berjualan Sate di Malioboro

10 Desember 2021   15:29 Diperbarui: 7 Januari 2022   01:36 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sosok Ibu Mahmudah yang sedang berjualan di Malioboro (foto oleh Miftakhul Ulum)

Yogyakarta -- Sore menjelang malam dengan duduk santai, menunggu orang yang datang untuk membeli sate yang ia jual, dan sering sesekali menyapa dengan perkataan "satenya mas, satenya mbak" itulah keseharianya ibu mahmudah di jalan Malioboro.

Kota Yogyakarta tak berhenti membuat para warga perantauan berdatangan untuk mencari nafkah di daerah tersebut. Seperti ibu mahmudah (46) perempuan yang berasal dari Sampang, Madura rela merantau ke Yogyakarta untuk mencari pundi-pundi uang demi memenuhi kebutuhan keseharianya. Dengan mengandalkan makanan khas ia berasal yaitu sate Madura, ibu mahmudah menjadikanya sumber pokok penghasilan keseharianya.

"iya, saya hanya bergantung pada berjualan sate untuk penghasilan sehari-hari," ungkap mahmudah

Jika menyebut kata Malioboro sudah pasti warga net tidak merasa asing dengan daerah tersebut. Malioboro yang selalu ramai dengan touris dari berbagai daerah, membuat para warga perantauan mengadu nasib dan mencari nafkah di jalanan Malioboro, Yogyakarta. 

Sudah tak heran lagi jika sepanjang jalanan malioboro dipenuhi oleh pedagang-pedagang seperti baju, aksesoris, kuliner, dari situlah para pedagang memanfaatkan datangnya para touris untuk berjualan.

Yogyakarta yang juga terkenal dengan budaya dan kulinernya membuat para wisatawan dari berbagai daerah tertarik untuk mengunjunginya. Hal ini yang membuat ibu mahmudah memutuskan untuk merantau selama lebih dari 20 tahunan.

"saya merantau sudah lama kira-kira ya 20 tahunan lebih, saya merantau dengan suami saya dan anak-anak," imbuh mahmudah.

Ibu Mahmudah yang baru 3 tahun berjualan di jalan malioboro yang sebelumnya sudah lama di dekat tugu Yogyakarta dan kebetulan suaminya juga ikut berjualan sate denganya. Malioboro sendiri baru dibuka untuk kuliner mulai jam 17.00-23.00 tentunya ini setelah kelonggaran selama covid-19 menyebar di Indonesia.

Hal tersebut membuat ibu Mahmudah dan para pedagang lainya juga merasa berkurangnya pendapatan mereka. Apa lagi sebelumnya hanya sampai jam 20.00 dan itu membuat para pedagang yang ada di jalanan malioboro merasa keberatan dengan adanya aturan jam tersebut.

Penghasilan yang ia dapatkan dari berjualan sate sebelum covid-19 dan ketika mewabahnya covid-19 sangat berbanding jauh. Sebelum covid-19 penghasilanya bisa mencapai 200-300 ribu rupiah dalam 1 hari, ketika awal munculnya covid hanya berkisaran 50-100 ribu rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun