Sekarang kira-kira apa yang ada di benak Anda mendengar kata ‘palang /pelang / plang’? Kalau di Manado itu artinya pelan. Contoh, ‘palang/plang-plang kwa ngana antar oto’ (Pelan-pelan dong kamu nyetir mobilnya). Serta masih banyak contoh-contoh lainnya.
Ada yang unik lainnya. Begini. Kalau di Manado semua jenis hewan biasanya bisa secara tiba-tiba berubah jadi ikan loh! Ha ha ha....jadi ikan itu bukan hanya untuk hewan yang hidup di air saja. Kalau sudah dimasak maka semuanya berubah. Kalau sudah dimasak maka semua hewan bisa menjelma jadi ikan. Daging ayam disebut ikang (ikan) ayam, daging sapi tetap ikang juga, daging babi masih tetap ikang, jadi semua daging itu adalah ikang (ikan). Itu kalau di Manado.
[caption caption=""Ikang""]

Beberapa kata ajaib yang sering dipakai di Manado dan telah menjadi ciri khas adalah seperti ‘kong’, ‘dang’ ‘kang’. Ternyata kata-kata itu adalah sebutan untuk memanggil seseorang di seluruh nusantara. Misalnya saja kita mengenal ada Kang Pepih, ada Dang Rajo, ada Kong Ragile dan sebagainya. Kalau di Manado kong, dang, kang itu sama sekali lain artinya.
Idiom Bahasa/Dialek Manado
Semua bahasa tentu punya idomnya masing-masing. Sekarang mari kita simak beberapa idiom bahasa Manado yang unik dan lucu. Ada juga idiom yang begitu menggelitik perasaan. Banyak lagi idiom yang tercipta hanya oleh karena kekreativitasan pengguna bahasa Manado itu sendiri. Mereka sangat luar biasa menciptakan idiom-idiom baru, yang bisa jadi alien pun susah untuk menangkap maksud sebenarnya dibalik ungkapan-ungkapan tersebut.
Kalau di Jakarta maka ‘tukang cukur’ itu ya tukang potong rambut. Kalau di Manado idiom ‘tukang cukur’ itu adalah justru ditujukan untuk perempuan atau laki-laki materialistis yang kerjaannya memanfaatkan uang pasangan atau temannya saja. cukur sana cukur sini. Kalau untuk tukang pangkas rambut mereka sebut sebagai ‘tukang gunting rambu’.
Ada idiom ‘pica poci’ untuk menyebut seseorang baru direnggut keperawanannya. Lalu kemudian jika ingin mengatakan wajah seseorang itu jelek maka idiom yang dipakai adalah “panta blanga”. Misalnya "ngana pe muka itu muka panta blanga"(wajahmu itu jelek sekali).
Idiom ‘rata kap’ adalah sebuah istilah yang dipakai bila sesuatu sudah habis sama sekali, tidak ada lagi yang tersisa. 'Kaca bok' adalah ungkapan untuk seseorang yang kepalanya botak licin bagian depannya (tasa bukan tusa ya, kalau tusa itu kucing artinya). Kalau ‘calana tua’ itu adalah idiom untuk menyatakan bahwa perkataan seseorang itu sedari dulu ya sudah begitu-begitu itu, dan sudah ketauan belangnya, tidak pernah betul atau tidah pernah terjadi.
Bagaimana dengan istilah “kong kacili jo”? Nah ini adalah idiom yang menyatakan sebaliknya. Jadi kalau ada sesuatu yang sangat besar ukurannya, maka orang Manado yang terkaget-kaget akan berungkap “Kong kacili joh!?”.
Idiom 'bage pancuri' itu bisa jadi identik dengan ditikam dari belakang. Memanfaatkan kesempatan pada saat kita lagi tidak memperhatikan atau meleng sedikit.