Mohon tunggu...
Michelle Amalia
Michelle Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswi/Universitas Jember

Tertarik dengan isu-isu sosial politik dunia dan dinamika hubungan internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lebanon dan Keterbukaan Ekonomi yang Berujung Bencana

29 April 2025   02:14 Diperbarui: 29 April 2025   01:13 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konsep Public Goods dan Externalities dalam Krisis Lebanon 

Krisis Lebanon tidak hanya berdampak domestik, tetapi juga menimbulkan eksternalitas negatif bagi negara tetangga. Gelombang pengungsi dan ketidakstabilan regional menjadi ancaman bagi stabilitas kawasan. Keruntuhan ekonomi Lebanon menyoroti pentingnya pengelolaan eksternalitas negatif dalam era globalisasi, di mana kegagalan satu negara dapat dengan cepat menular ke negara lain. 

Selain itu, kegagalan koordinasi internasional dalam membantu Lebanon memperburuk krisis. Bantuan internasional terhambat oleh ketidakjelasan arah reformasi dan lemahnya tata kelola, memperlihatkan pentingnya kerjasama global dalam mengelola public goods dan externalities di tengah keterbukaan ekonomi. 

Implikasi bagi Perusahaan Multinasional

Kasus Lebanon menegaskan pentingnya analisis country risk sebelum berinvestasi di negara berisiko tinggi. Perusahaan multinasional harus menerapkan teknik mitigasi risiko seperti diversifikasi, asuransi, dan political risk guarantees. Berbagai metode analisis risiko, mulai dari checklist approach, Delphi technique, hingga quantitative analysis, menjadi krusial untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi potensi krisis. 

Pelajaran Global dari Kasus Lebanon

Ketergantungan pada modal asing tanpa reformasi struktural terbukti sangat berbahaya. Lemahnya institusi domestik membuat globalisasi menjadi sumber risiko, bukan peluang. Krisis Lebanon menunjukkan bahwa keterbukaan ekonomi harus dibarengi dengan tata kelola yang baik dan manajemen risiko makroekonomi yang efektif. Negara-negara lain dapat belajar bahwa globalisasi hanya akan membawa manfaat jika diimbangi dengan reformasi institusi dan kebijakan publik yang solid. 

Krisis Lebanon merupakan kombinasi kegagalan politik, ekonomi, dan globalisasi yang tidak seimbang. Studi kasus ini menegaskan pentingnya integrasi teori country risk, globalisasi, dan kebijakan publik dalam memahami dinamika ekonomi dunia saat ini. Tanpa institusi yang kuat dan manajemen risiko yang memadai, keterbukaan ekonomi justru dapat mempercepat kehancuran, seperti yang dialami Lebanon dalam satu dekade terakhir.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun