Mohon tunggu...
Michael D. Kabatana
Michael D. Kabatana Mohon Tunggu... Relawan - Bekerja sebagai ASN di Sumba Barat Daya. Peduli kepada budaya Sumba dan Kepercayaan Marapu.

Membacalah seperti kupu-kupu, menulislah seperti lebah. (Sumba Barat Daya).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ada Apa dengan Sumba?

13 Maret 2018   15:36 Diperbarui: 13 Maret 2018   18:15 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika membaca judul tulisan di atas kita pasti teringat dengan sebuah film romantis Indonesia Ada Apa Dengan Cinta? (selanjutnya akan disebut AADC). Film berdurasi 112 menit karya Rudi Soedjarwo itu dirilis pertama kali pada tanggal 07 Februari 2002. Dibintangi oleh artis kawakan Nicholas Saputra sebagai Rangga dan Dian Sastrowardoyo sebagai Cinta.

Film AADC? meraih sukses besar di Indonesia menandai kebangkitan dunia perfilman Indonesia. Film ini ditayangkan di berbagai negara termasuk Malaysia, Brunei, Filipina dan Singapura.

Pertanyaan ada apa pada sesuatu hal sering kali memberi kesan seakan sedang terjadi sesuatu, ada hal yang tidak beres, ada suatu persoalan yang belum tuntas. Tetapi lebih dari itu, pertanyaan ada apa sebenarnya adalah umpan atas gangguan terhadap substansi suatu hal.

Dalam film yang mengisahkan perjalanan kehidupan Cinta, seorang gadis remaja populer, substansi kehidupan yang sedang dipertanyakan adalah tentang cinta. Begitu pula ketika ditanyakan ada apa dengan Sumba. Hal yang menjadi pokok pikiran adalah substansi Sumba sedang digugat.

Substansi Sumba yang sedang dipertanyakan adalah potensi-potensinya. Kehidupan sosial, ekonomi, dan politik orang-orangnya sedang digugat. Keadaan alam, pariwisata, tanah, laut, kekayaan alam dan kebudayaannya sedang dipertanyakan.

Sumba sudah terkenal di dunia international. Apakah ini kebanggaan yang terlalu dini? Tentu saja tidak. Itu adalah hal yang tidak bisa dimungkiri. Majalah Trevel+Tresure dalam ajang World’s Best Awards yang diselenggarakan rutin setiap tahun lewat voting terhadap pembacanya menetapkan Hotel Nihi Sumba Island (Nihiwatu) sebagai Hotel Terbaik di dunia berturut-turut tahun 2016 dan 2017.

Dua kali penghargaan kelas dunia disabet oleh Hotel Nihi Sumba Island berimbas pada dikenalnya pulau Sumba oleh dunia international. Tidak berhenti di situ saja. Majalah Fokus di Jerman dalam sebuah artikel berjudul Sumba gehrt zu den 33 schnsten Insen der Welt (Focus 17. February 2018, Seite 116) memilih Sumba sebagai pulau terindah di dunia, the best beautiful island in the world.

Selain itu, seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu di Kupang, Senin (26/2), “lembaga internasional bird life juga telah menetapkan kawasan Taman Nasional Matalawa di Sumba sebagai important bird area”.

Dilihat dari sisi penghargaan, pulau Sumba memiliki kemiripan dengan film AADC? yang menyabet empat penghargaan sekaligus pada Festival Film Indonesia 2004 dalam kategori Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Tata Musik Terbaik, dan Skenario Terbaik.

Bedanya, Sumba sepertinya lebih dahulu dikenal dan lebih terkenal di dunia Internasional ketimbang di skala nasional. Sedangkan film AADC? lebih dahulu dikenal dan lebih terkenal di skala nasional dibandingkan di dunia Internasional.

Apakah pulau Sumba akan memiliki perjalanan “karier” sama seperti film romantis AADC?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun