Mohon tunggu...
Mia Wulandari
Mia Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan

Providentia Dei. Seorang Ibu dan masih karyawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Niatan

17 November 2018   15:20 Diperbarui: 17 November 2018   16:00 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bukan tanpa alasan aku mendekat

Karena matamu miliki daya rangsang

Perempuan mana yang tak menggeliat

Begitupun aku, mulai ancang-ancang

 


Kau bisa lihat bola mataku berpendar-pendar

Meski hanya ada sinar remang-remang

Bukan dusta, karenanya sejuta harap mulai mekar

Merindu pagutan yang  lama hilang

 

Kini aku terperangkap tembang keraguan

Makin menjauh-jauh hampir sirna

Bahkan malam tak berpihak padaku

Dimana biasanya kau kirim sapaan

Sang fajar pun membiarkanku merana

Melihatku hanya terpaku sendu

Karena kata orang-orang aku hanya boleh menunggu

Salahkah aku bila mendului

Tak peduli apa yang akan menghalang

Akan kubuat kau tak buta isyarat

Kumohon, lakukanlah sekali lagi

Aku akan berlenggang membuatmu mengawang-awang

Menari melampiaskan niat yang berkarat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun