Mohon tunggu...
mi-u-chan
mi-u-chan Mohon Tunggu... -

sederhana

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kuliah Online, Solusi Agar SDM Kita Tak Tergilas dalam Menghadapi Persaingan MEA

19 Mei 2016   13:17 Diperbarui: 19 Mei 2016   13:22 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Masyarakat ekonomi ASEAN telah dicanangkan sejak tahun ini. Siap tidak siap angkatan kerja indonesia akan menghadapi situasi untuk bersaing dengan pekerja dari negara ASEAN lainya. Hal ini tentu berimplikasi sangat besar pada SDM kita. Peningkatan soft skill dan hard skill harus terus diupayakan agar SDM kita tidak kalah dalam persaingan selama MEA Sayangnya banyak sekali keterbatasan yang dihadapi demi meningkatkan soft skill dan hard skill oleh para pekerja kita. Hambatan-hambatan itu diantaranya adalah :

1. Akses sarana dan prasarana pendidikan yang sulit. Fasilitas pendidikan yang mumpuni masih berpusat di jawa. Sementara perkuliahan offline membutuhkan tatap muka langsung antara guru dan murid. Dosen dengan mahasiswa. Hal ini tentu menyulitkan bagi pekerja lain di luar jawa. . Padahal jawa hanyalah representasi kecil dari wilayah Indonesia. Membiayai peningkatan soft skill pekerjanya bukanlah masalah bagi pihak managemen sebuah perusahaan, akan tetapi ketika pada prosesnya pekerja terpaksa tidak dapat bekerja atau cuti demi pendidikanya. Tentunya pihak perusahaan akan keberatan. Sangat jarang bagi pihak perusahaan di luar jawa yang akan mengijinkan karyawanya cuti demi menempuh pendidikan lanjutan.

2. Jam kerja pegawai kantoran dan buruh yang ketat. Selain 8jam kerja, beberapa perusahaan mewajibkan shift juga lembur sehingga menyulitkan bagi pekerja untuk menyediakan waktu untuk belajar secara formal di sebuah intitusi pendidikan offline. Kuliah kelas karyawan memang disediakan oleh beberapa institusi tertentu. Kelas ini biasanya diadakan setiap jumat sabtu minggu. Adapula beberapa institusi yang menyelenggarakan kelas karyawan pada hari efektif disaat malam hari. Namun ketika ternyata mendapatkan jatah pergantian shift, tentunya karyawan harus membolos dan repot meminjam catatan teman agar tidak ketinggalan materi kuliah.

3. Biaya pendidikan yang relatif tinggi. Perkuliahan secara offline membutuhkan penyediaan ruang kelas, gedung, dan serangkaian media pembelajaran fisik yang membutuhkan dana besar. Baik untuk pengadaan maupun perawatanya. Hal ini tentunya menjadi permasalahan tersendiri bagi pekerja lulusan sma yang rata-rata menjadi tulang punggung keluarga.

Berbagai kendala yang dihadapi pekerja untuk meningkatkan soft skillnya ini menggerakan berbagai pihak untuk menyelenggarakan kuliah secara online. Salah satu pihak itu adalah harukaedu http://harukaedu.com . dalam praktek kuliah online ini, pekerja dimudahkan dengan berbagai fasilitas, yang diantaranya adalah :

Biaya perkuliahan yang relatif lebih kecil. Sebagai perbandingan biaya kuliah secara online dapat dilihat di http://harukaedu.com

Jam kuliah lebih flexible. Mengingat dalam kuliah online kita dapat menentukan jam kuliah yang paling sesuai dengan jadwal pekerjaan kita. Selain itu juga kita tetap akan mendapatkan softcopy materi perkuliahan jika seandainya kita benar-benar berhalangan untuk teleconference. Berbeda halnya ketika kuliah secara offline. Kita diharuskan meminjam catatan teman agar tidak ketinggalan. Sumber http://harukaedu.com

Tidak ada kewajiban tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa sehingga siswa tidak harus datang ke kelas meski macet, hujan atau terhalang hal lainya. Ketika mahasiswa terpaksa absen dari perkuliahan. Rekam jejak perkuliahan akan dapat diakses melaui video ataupun slide. Sehingga mahasiswa tidak perlu meminjam catatan teman dan tetap tidak ketinggalan materi pelajaran.

Dapat diakses dari mana saja. Hal ini tentunya sangat memudahkan bagi siswa yang berasal dari luar jawa. Tentunya akan menjadi hal yang menyulitkan bagi pekerja di luar jawa untuk hadir di jawa dalam setiap perkuliahanya. Sementara kewajiban pekerjaan di perusahaan juga tidak dapat ditinggalkan.

Mendapatkan waktu untuk bersosialsasi dengan professional lainya. Keberadaan kuliah online membuka kesempatan bagi para pekerja untuk berkenalan dan melakukan diskusi dengan para professional lainya yang berkecimpung di bidang yang sama. Hal ini tentunya akan sangat menunjang perkembangan soft skill mereka sekaligus membantu mereka dalam menyelesaikan problem perusahaan di dunia nyata.

Harukaedu sendiri merupakan lembaga swadaya yang menyediakan kerjasama bagi institusi pendidikan offline yang hendak melebarkan sayapnya di dunia perkuliahan online. Secara singkat pihak institusi hanya diwajibkan menyediakan pengajar dan materi perkuliahan. Sedangkan harukaedu akan mengkonversikan meteri tersebut secara online dan membangun sistem managemen pendidikanya secara online. Mulai dari marketing ke siswa sampai pencegahan plagiasi. Sumber http://harukaedu.com keterangan lebih lanjut dapat dilihat dalam bagan di bawah ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun