Mohon tunggu...
mhd firdaus lubis
mhd firdaus lubis Mohon Tunggu... Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Pendidikan Islam Imam Al-Ghazali

5 Oktober 2025   23:12 Diperbarui: 5 Oktober 2025   23:12 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
filsafat pendidikan islam 

Pembiasaan (Ta'wid dan Riyadhah)

Al-Ghazali menekankan pentingnya membiasakan murid dengan amal-amal baik dan latihan terus-menerus hingga menjadi karakter. Pendidikan tidak cukup hanya dengan teori, tetapi harus disertai latihan praktis. Misalnya, membiasakan murid untuk shalat tepat waktu, membaca Al-Qur'an, atau bersikap jujur dalam setiap keadaan. Dengan pembiasaan, kebiasaan baik akan tertanam kuat dalam diri peserta didik.

Nasihat dan Mau'izhah

Memberikan nasihat dengan penuh hikmah merupakan metode penting dalam pendidikan. Guru harus mengingatkan murid tentang tujuan hidup, pentingnya ilmu, serta bahaya meninggalkan ketaatan. Nasihat yang disampaikan dengan kelembutan akan menyentuh hati murid dan memotivasi mereka untuk terus belajar dan berbuat baik.

Dialog dan Diskusi

Al-Ghazali juga mengakui pentingnya metode dialog dan diskusi untuk mengasah akal murid. Dengan bertanya, berdiskusi, dan mengemukakan pendapat, murid akan belajar berpikir kritis dan tidak hanya menerima ilmu secara pasif. Metode ini juga mendorong murid untuk lebih memahami makna dari ilmu yang dipelajari.

Hafalan dan Pemahaman

Metode lain yang ditekankan Al-Ghazali adalah menggabungkan antara hafalan dan pemahaman. Hafalan diperlukan agar ilmu tidak hilang dari ingatan, sementara pemahaman penting agar murid tidak hanya mengulang kata-kata, tetapi benar-benar mengerti maksud dan isi ilmu tersebut. Dengan kombinasi keduanya, ilmu akan lebih melekat dalam diri murid.

Etika Pendidikan

Adab Guru

Menurut Al-Ghazali, seorang guru harus menjaga adab dalam mendidik muridnya. Ia harus mengajar dengan niat ikhlas karena Allah, bukan untuk mencari pujian, kedudukan, atau keuntungan duniawi. Guru juga tidak boleh merendahkan muridnya, meskipun murid tersebut masih kurang dalam pemahaman. Sebaliknya, guru harus penuh kesabaran, kasih sayang, dan bersikap lembut agar murid termotivasi untuk terus belajar. Selain itu, guru tidak boleh sombong dengan ilmunya dan tidak boleh merasa lebih tinggi dari orang lain, sebab ilmu adalah amanah yang harus disampaikan untuk kemaslahatan umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun