Mohon tunggu...
M Handika Anwar
M Handika Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa

AKUNTANSI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Efektifitas Kebijakan Fiskal dan Moneter di Indonesia

22 Maret 2025   16:50 Diperbarui: 22 Maret 2025   16:50 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: blogspot.com

Dua alat menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal adalah pengelolaan APBN dengan urusan pengeluaran dan penerimaan negara, sementara kebijakan moneter yaitu mengatur uang beredar, suku bunga, dan stabilitas keuangan. Institusi yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan dua hal tersebut, yakni pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Kedua lembaga tersebut wajib bekerja sama dengan sinergi, apalagi dengan realitas kondisi perekonomian global yang semakin tidak pasti. Ditambah dengan volatilitas pasar keuangan dan tekanan inflasi, maka tugas kebijakan hanya dapat lakukan dengan sebaikknya dan konsisten.

Penguatan Sinergi Kebijakan Fiskal dan Moneter

Salah satu faktor penting pengaruh efektivitas kebijakan ekonomi adalah penguatan kerjasama antara kebijakan moneter yang diakui oleh Bank Indonesia dan kebijakan fiskal yang diperdagangkan oleh pemerintah.

Langkah-langkah untuk meningkatkan sinergi yang kuat:

  • Memiliki mekanisme koordinasi yang efektif  Pemerintah dan Bank Indonesia perlu memiliki forum koordinasi yang tepat waktu dan rutin dibentuk bersama yang memungkinkan mereka memandu kebijakan ekonomi secara menyeluruh. Bank itu sendiri mengatakan, pembentukan dewan kebijakan ekonomi dimaksudkan untuk mewadahi Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan pada jenjang nasional juga pelaku ekonomi.
  • Hindari kebijakan yang bertentangan Implikasi dari tidak tertibnya hal ini hampir sama dengan sulitnya masyarakat tunduk pada aturan kebijakan pemerintah dan peraturan. terjadilah ketidaksinkronan satuannya. Contoh nyata adalah pemerintah meningkatkan belanja negara untuk mendorong perekonomian domestik, namun Bank Indonesia justru menaikan tingkat suku bnga yang dapat menurunkan tingkat investasi.
  • Evaluasi mudah taat patuh. Hal ini dilakukan untuk melihat kesiapan pemerintah dalam memperbaiki atau meningkatkan sinergi terhadap inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta stabilitas keuangan. Data makroekonomi harus digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan agar kebijakan lebih akurat.

Reformasi Kebijakan Fiskal untuk Pembangunan yang Berkelanjutan Efektivitas kebijakan fiskal sangat dipengaruhi oleh bagaimana anggaran negara dialokasikan dan dikelola. Reformasi fiskal diperlukan agar dapat memiliki dampak positif yang luas bagi perekonomian. Strategi Peningkatan Efektivitas Kebijakan Fiskal:

  • Optimalisasi Belanja Negara memprioritaskan belanja di sektor yang memiliki dampak jangka panjang, seperti infrastruktur pendidikan dan kesehatan.
  • Reformasi Pajak dan penerimaan negara meningkatkan melalui perluasan basis pajak dan perbaikan sistem administrasi perpajakan.
  • Efisiensi Subsidi dan Bantuan Sosial subsidi harus lebih tepat sasaran dengan menggunakan teknologi data dan sistem digitalisasi.

Penguatan Kebijakan Moneter untuk Stabilitas Ekonomi Kebijakan moneter memiliki peran utama dalam menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar, serta likuiditas di sektor keuangan.

  • Menjaga Stabilitas Inflasi dan Nilai Tukar Bank Indonesia harus memiliki kebijakan suku bunga yang fleksibel, menyesuaikan dengan tekanan inflasi serta kondisi ekonomi global.
  • Mendorong Akses Kredit yang Lebih Luas Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan makroprudensial yang mendorong perbankan guna meningkatkan penyaluran kredit, terutama UMKM.

Meningkatnya efektivitas kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia merupakan kebutuhan akan kerja sama yang erat antara pemerintah dan Bank Indonesia agar kebijakan yang dijalankan saling terkait dan tidak saling bertentangan. Kebijakan fiskal perlu diarahkan untuk memaksimalkan belanja negara, reformasi perpajakan, dan efisiensi subsidi guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pada saat yang sama, kebijakan moneter harus mampu menjamin stabilitas inflasi dan nilai tukar, di samping itu, memperluas akses kredit kepada sektor produktif, khususnya pada UKM. Selain itu, penerapan digital dalam pengelolaan anggaran, pengelolaan perpajakan, dan stabilisasi sektor keuangan merupakan langkah strategis menuju tata kelola perekonomian yang transparan dan efisien. Dengan respons kebijakan yang tepat dan adaptif terhadap dinamika global, Indonesia telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil, sehingga peningkatan kesejahteraan dan peningkatan daya saing di kancah internasional pun terwujud.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun