Mohon tunggu...
M Fajarun Amin
M Fajarun Amin Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Manusia

Menginginkan Indonesia Raya Lahir Batin selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muhammad Yunnus, Grammen Bank, dan Ideologi Membangun Dunia tanpa Kemiskinan

25 April 2019   22:02 Diperbarui: 24 Juni 2019   11:32 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Poverty is not created by poor people. It is created by the system we have built. The institutions we have designed the policies and laws are we created". (Muhammad Yunnus).

Semasa Muhammad Yunnus belajar [kuliah] dan mengumpulkan pengetahuan di Middle Tenese State University, USA. 

Beberapa penelusuran yang dilakukan pada literatur mengatakan bahwa karakter Yunus adalah seorang pembelajar ambisius yang merasa canggung terhadap wanita berkaitan dengan asmaranya, hingga pada suatu ketika beliau harus dikenalkan oleh temannya sendiri kepada seorang perempuan saat menyelesaikan studinya dengan berbagai cerita yang turut dilaluinya.

Akhirnya pun, Yunnus menikah dengan wanita berkebangsaan Rusia yang sedang mengakhiri studi S2nya di bidang Sastra yang sealmamater dengan Muhammad Yunus Mengajar, perempuan yang bernama Vera Vorostenko pun  membangun rumah tangganya bersama Yunnus yang damai di sana meskipun umur pernikahannya hanyalah seumur jagung.

Pada 1971. Yunus mendengar kabar tidak menyenangkan dari kampung halamannya, bahwa Pakistan Timur yang mayoritas ialah penduduk pribumi (cikal bakal Bangladesh) diserang dan ditekan untuk menyerah oleh Pakistan Barat atas upaya gerakan kemerdakaan yang diperjuangkan oleh Pakistan Timur. Pakistan Timur pun melakukan perlawanan yang heroik di internal Negara Pakistan dan banyak terjadi peristiwa pertumpahan darah yang mengerikan sebagai fakta sejarah kelam.

Muhammad Yunnus yang mengetahui situasi yang bergejolak dan memanas di kampung halamannya. Maka bersama 6 kawannya dari Pakistan Timur dengan cepat tanggap melakukan upaya diplomatik di Washington DC, Amerika Serikat (markas PBB) dan melakukan upaya - upaya lobi secara massif pada banyak media pers dan duta - duta besar Negara lain dari seluruh dunia untuk mendukung kemerdekaan Bangladesh secara de facto dan de jure yang mayoritas penduduknya berasal dari penduduk Benggala / Bangsa pribumi.

Peristiwa yang menjadi luka bersama di tanah Pakistan pada 1971 ini. Sedikitnya tercatat, telah melayangkan 3 juta jiwa harapan Bangsa dan memaksa mengungsinya 10 juta penduduk ke India demi pembelian sebuah cita -- cita yakni kemerdekaan Bangsa Bangladesh atas intimidasi Pakistan Barat (afiliasi kaki tangan sekutu Barat).

PERJUANGAN YUNNUS PASCA DIRAIHNYA KEMERDEKAAN BANGLADESH SECARA MUTLAK DI BIDANG EKONOMI DAN KESEHATAN

" Young people should think in a different way, They should be Job - givers, not Job Seeker". (Muhammad Yunnus)

Sebagai Bangsa yang baru saja merdeka, Bangladesh tentu disibukkan dalam upaya rekonsiliasi dan rekonstruksi penguatan sistem kelembagaan pemerintahannya yang partisipatif dan responsif; Brainware, Hardware dan Software. Kondisi yang berantakkan merupakan suatu hal yang sangat wajar adanya, dimana semua pasang mata menyaksikan dan berusaha untuk saling menguatkan bahu - membahu membangun negara yang dicintainya ini, membangun Bangladesh dari nol dengan spirit api yang membara sebagai bangsa yang ingin benar - benar merdeka.

Tak dapat dipungkiri, sebagai negara yang baru dibentuk dan baru merayap perlahan membangun. Ditambah beban traumatik pasca perang saudara yang terjadi, menjadi tantangan berat tersendiri yang dihadapi Bangsa Bangladesh pada akhir 1971. Perekonomian yang serbalemah sehingga menimbulkan kemiskinan yang menjamur dimana -- mana merupakan suatu kisah tragis yang benar adanya kala itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun