"Jangan Pecat Moyes, Pliiis!"Â Itulah salah satu judul artikel yang pernah aku tulis di Kompasiana 4 tahun silam, yang pada saat itu Manchester United sedang diarsiteki oleh David Moyes pada musim 2013/2014 setelah dirinya ditunjuk langsung oleh Sir Alex Ferguson untuk menggantikan jabatannya di kursi kepelatihan Setan Merah.
Kala itu, David Moyes yang datang dari tim medioker, Everton, mendapat banyak kecaman dari banyak pihak setelah gagal membawa The Red Devils bersinar di semua kompetisi.
Empat tahun berselang, Manchester United masih berkutat pada satu masalah yang sama yaitu kesulitan menemukan sosok pelatih yang mampu membawa klub yang bermarkas di Old Trafford ini kembali berjaya seperti saat di bawah kepemimpinan Sir Alex Fergusson.
Memang bukan pekara mudah bagi MU untuk menemukan sosok pengganti Alex Ferguson yang sudah mempersembahkan 13 gelar liga Inggris dan dan 2 trofi liga Champions. Ditambah lagi publik Old Trafford yang sudah lebih dari dua dekade selama masa kepemimpinan Sir Alex tidak terbiasa melihat tim kebanggaannya menderita kekalahan.
Hal tersebutlah yang akhirnya membuat setiap pelatih yang datang ke Manchester United mendapatkan masalah. Ya, karena harapan tinggi dari publik Old Trafford yang sudah terbiasa dengan kemenangan. Tercatat sudah empat kali Setan Merah berganti pelatih setelah Sir Alex menyatakan pensiun pada Mei 2013 silam.
Bahkan Jose Mourinho yang sekarang banyak mendapat hujatan, pada waktu itu menjadi pelatih idaman yang digadang mampu menggantikan Alex Ferguson.
Meski sempat meraih tropi Community Shield pada 11/08/2013 dengan mengalahkan Wigan Athetic 2-0, namun catatan buruk Moyes tak termaafkan dan resmi dipecat pada 22/04/2014. Posisi Moyes digantikan oleh Ryan Giggs (caretaker) untuk mengarungi sisa musim 2013/2014.
Catatan buruk MU kembali terjadi di tangan pelatih yang mempunyai prestasi gemilang di kancah persepak bolaan dunia. LvG gagal memenuhi hasrat para pendukung MU setelah pada musim 2015/2016 gagal membawa MU tampil di liga Champions setelah hanya mampu finis di posisi 5.
Selama musim tersebut Setan Merah hanya mampu mencetak 49 gol yang merupakan hasil terburuk selama 26 tahun terakhir. Fans Manchaster United berpandangan LvG telah meninggalkan filosofi sepak bola menyerang yang dianut MU selama ini.