Mohon tunggu...
meutia parida
meutia parida Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Mahasiswa KKN PMD Unram 2025 Adakan Edukasi-Pelatihan Olah Limbah Kotoran Ternak Kambing Jadi Pupuk Kompos Bersama Kelompok Tani Desa Lepak Timur

19 Agustus 2025   06:18 Diperbarui: 23 Agustus 2025   17:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen foto bersama usai kegiatan  Edukasi dan Pelatihan Olah Limbah Kotoran Kambing Jadi Pupuk Kompos Padat Bersama Kelompok Tani Desa Lepak Timur

Desa Lepak Timur -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) bersama Kelompok Tani Desa Lepak Timur berhasil mengubah limbah ternak menjadi pupuk kompos padat yang bermanfaat. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 31 Juli 2025 di salah satu rumah warga Dusun Tibu Kesambik, dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pemanfaatan limbah ternak, khususnya ternak kambing. Sebab, dapat menimbulkan penyakit jika pembuangan limbah sembarangan dan tidak dimanfaatkan dengan baik

Program ini terlaksana atas kerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Penyuluhan Pertanian (UPTPP) Kecamatan Sakra Timur, sebagai pemateri utama. Adapun peserta kegiatan sosialisasi yang berlangsung di salah satu rumah warga di Dusun Tibu Kesambik, yakni para warga khususnya peternak dan ketua kelompok tani desa lepak timur. Kawil Dusun Tibu Kesambik mengapresiasi inisiatif tersebut.

Acara dimulai dengan penyuluhan mengenai pemanfaatan dan teknik fermentasi limbah ternak menjadi pupuk kompos organik. Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa pupuk ini ramah lingkungan, mampu memperbaiki struktur tanah, serta mendukung pertanian berkelanjutan. Mereka mempraktikkan langsung pembuatan pupuk dengan bahan-bahan sederhana seperti limbah ternak (kohe kambing), molase/gula merah, air, EM4, dedak/ampas padi , kapur dolomit dan peralatan seperti ember, cangkul, sekop, karung, terpal, serta drum.

Proses pembuatan dilakukan dengan mencampurkan bahan utama yaitu kohe dan dedak/ampas padi,serta kapur dolomitsecara berlapis, kemudian menyiramnya dengan larutan fermentasi EM4 dan molase. Campuran tersebut ditutup rapat dan difermentasi selama satu hingga empat minggu. Setelah itu, pupuk siap digunakan untuk menyuburkan lahan pertanian warga.

Semangat masyarakat terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Ketua kelompok tani ikut aktif mempersiapkan bahan, mencampur adonan, hingga menutup drum fermentasi. Kepala Desa Lepak Timur, Subhan Amin, menyampaikan apresiasi: "Program ini sangat tepat karena mengelola limbah ternak menjadi produk bernilai, sekaligus menekan biaya produksi petani," ujarnya.

Salah satu Ketua Kelompok Tani yaitu Pak Safi'i, juga mengaku senang: "Bahan bakunya ada di sekitar, mudah dibuat, dan hasilnya bisa langsung saya pakai di kebun," tuturnya.

Dokumentasi akhir kegiatan
Dokumentasi akhir kegiatan

Salah satu mahasiswa KKN, Ramdhani, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar program kerja, tetapi juga bentuk kontribusi nyata untuk keberlanjutan desa. "Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bahkan setelah KKN selesai. Pupuk ini murah, mudah dibuat, dan hasilnya bisa membantu meningkatkan hasil panen," ujarnya penuh semangat.

Meski ada tantangan seperti keterbatasan lahan untuk fermentasi dan pengawetan pupuk, mahasiswa KKN bersama kelompok tani telah berencana membagi hasil fermentasi dalam kemasan kecil agar lebih mudah digunakan warga.

Ketua KKN Desa Lepak Timur I Putu Aditya Nugraha mengatakan harapan "dengan keberhasilan awal ini, program pupuk kompos organik dari limbah ternak di Desa Lepak Timur diharapkan menjadi inovasi berkelanjutan yang mendukung ketahanan pangan sekaligus mewujudkan pertanian ramah lingkungan." 

Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa dan instansi teknis seperti UPTPP, harapannya kegiatan sosialisasi semacam ini dapat memberikan dampak nyata. Tidak hanya dalam hal pengetahuan, tetapi juga dalam pemanfaatan limbah, salah satunya kotoran kambing sebagai produk yang memiliki nilai guna dan ekonomis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun