Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duhai Engkau yang Menyebutku Kekasih

5 Maret 2021   21:11 Diperbarui: 5 Maret 2021   21:43 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Renjaya Siahaan/analisa via: lakonhidup.com

Duhai engkau yang menyebutku kekasih...
Kelembutan yang bersinar di matamu adalah rindu yang tak pernah lelah mengetuk sepi
Doa yang tak pernah kering di lisanmu adalah asa yang tak pernah habis mengusir sedih
Kasih yang tak pernah letih dalam pedihmu adalah cinta yang tak pernah putus menghalau duka.

Duhai engkau yang menyebutku kekasih...
Dengan kelembutan yang bersinar dari tatap matamu, aku bertekuk
Dengan doa yang tak pernah kering dari lisanmu, aku bersandar
Dengan kasihmu yang tak pernah letih meski dengan sejuta pedih, aku berharap.

Duhai engkau yang menyebutku kekasih...
Kelembutanmu membuat sepi menjadi malu dan berhenti menggoda
Doamu membuat sedih menjadi sayu dan berhenti meratap
Kasihmu membuat duka menjadi layu dan berhenti merutuk.

Duhai engkau yang menyebutku kekasih...
Rindu ini telah menjadi candu karena kelembutanmu
Asa ini telah tumbuh menjadi gelombang karena doamu
Cinta ini tak akan pernah mati karena kasihmu yang tak mengenal perih.

Duhai engkau yang menyebutku kekasih...
Izinkanlah jiwa dan raga ini berteduh dibawah kelembutan kasihmu......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun