Mohon tunggu...
Mesa Indra Naiborhu
Mesa Indra Naiborhu Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Hukum, Management, dan Keuangan

Meminati bidang hukum, management, dan keuangan yang dapat dipergunakan untuk berbagi pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kecenderungan Arah Perusahaan pada Saat Menghadapi Kesulitan (2)

12 Mei 2021   23:59 Diperbarui: 12 Mei 2021   23:57 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kecenderungan Arah Perusahaan Pada Saat Menghadapi Kesulitan (2 -- sekilas menilai perusahaan secara umum dari sisi income statement/laba-rugi)

Income Statement (laporan laba rugi)

Income statement atau biasa disebut laporan laba rugi adalah merupakan salah satu aspek yang dianalisa guna menilai performance perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sehari-hari.  

Kenapa dikatakan sehari-hari ? Karena pada laporan laba rugi inilah kita dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut cukup menguntungkan atau tidak dalam menjalankan usahanya pada suatu periode tertentu dalam setahun (misalkan periode 1 Jan. -- 31 Maret, 1 Jan. -- 30 Juni, 1 Jan. -- 31 Des.).  

Berbeda jika menilai dari sisi balance sheet karena kita hanya dapat mengetahui gambaran kekayaan suatu perusahaan pada satu tanggal tertentu saja (misalnya pada tanggal 31 Maret, 30 Juni, 31 Desember).

Melalui penilaian terhadap income statement, kita akan dapat melihat seberapa besar putaran usahanya, seberapa besar keuntungan yang dapat diraih, atau seberapa besar efisiensi yang masih dapat dilakukan jika keuntungan perusahaan tersebut kecil atau bahkan sedang rugi pada periode tertentu tersebut, juga dapat kita duga apa penyebab kerugian atau ketidakefisienan perusahaan tersebut.  Sehingga dapat dikatakan bahwa melalui income statement kita dapat menilai efisien tidaknya suatu bisnis dijalankan.

Secara garis besar, pada income statement ada 4 kelompok besar yang patut diperhatikan, yaitu net sales (penjualan bersih), gross profit margin (keuntungan kotor), net operating profit (keuntungan usaha bersih), dan net profit before margin (keuntungan bersih sebelum pajak).

Net sales merupakan penjualan bersih setelah dikurangi dengan retur (pengembalian barang yang tidak laku terjual).  Gross profit margin (GPM) adalah net sales dikurangi dengan cost of good sold (harga pokok penjualan).  Net operating profit (NOP) merupakan GPM dikurangi dengan sales, general and administration (biaya pemasaran dan biaya usaha).  Net profit before tax (keuntungan bersih sebelum pajak) merupakan NOP dikurangi dengan biaya lain-lain (seperti beban bunga bank, kerugian/keuntungan kurs, penghapusan piutang (AR) yang tidak tertagih, dan biaya/pendapatan yang tidak ada hubungan langsung dengan jenis usaha yang dijalankan).  Untuk memudahkan menelaahnya, berikut disajikan urutan sederhana illustrasi income statement :

Sales (penjualan)                                                          XXX

COGS (harga pokok penjualan)                               XXX

---------------------------------     -----  -

GPM (keuntungan kotor)                                          XXX

SGA (biaya pemasaran dan biaya usaha)            XXX

---------------------------------    -----  -

NOP (keuntungan usaha bersih)                             XXX

Biaya lainnya (seperti beban bunga, dll.)            XXX

---------------------------------     -----  -

NPBT (keuntungan bersih sebelum pajak)         XXX

Tax (pajak)                                                                        XXX

---------------------------------     -----  -

NPAT (keuntungan bersih setelah pajak)            XXX

Dari ilustrasi di atas, jika suatu perusahaan merugi, kita dapat menelaah, kerugian mulai terjadi dari posisi dimana, apakah kerugian sudah terjadi sejak GPM, atau NOP, atau NPBT, atau di NPAT.  Untuk itu, kita dapat menggunakan perhitungan ratio dalam mengukur tingkat kerugian/keuntungan suatu perusahaan.  Dimana perhitungan ratio tersebut meliputi % GPM/Sales, % NOP/Sales, % NPBT/Sales, dan % NPAT/Sales.  Semua angka-angka harus dibandingkan hanya terhadap sales saja di tahun yang sama.

Kegunaan memakai perhitungan ratio adalah agar kita dapat membandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada perusahaan yang sama, atau membandingkan pada tahun yang sama dengan perusahaan yang berbeda dengan catatan jenis usaha haruslah sama (untuk membandingkan perusahaan yang jenis usahanya sama dapat dilakukan dengan perusahaan yang sudah terdaftar di bursa, karena laporan keuangan dapat diakses dengan mudah).  Kegunaan lain dari pemakaian ratio sebagai pembanding adalah, bahwa tidak dipermasalahkan ukuran besar kecilnya suatu perusahaan pembanding.

Contoh perhtungan sederhana suatu perusahaan dengan periode income statement 1 Januari -- 31 Desember 2020 (periode 1 tahun):

                                                   (dalam satuan juta Rupiah)

Sales (penjualan)                                                           12.000

COGS (harga pokok penjualan)                                 9.000

-------------------------------     ---------  -

GPM (keuntungan kotor)                                             3.000

SGA (biaya pemasaran dan biaya usaha)               2.200

-------------------------------      ---------  -

NOP (keuntungan usaha bersih)                                   800

Biaya lainnya (seperti beban bunga, dll.)                  650

-------------------------------       ---------  -

NPBT (keuntungan bersih sebelum pajak)                150

Tax (pajak)                                                                              240

------------------------------          ---------  -

NPAT (keuntungan bersih setelah pajak)                 - 90

Perhitungan ratio :

% GPM/Sales     =   25.00 %

% NOP/Sales      =     6.67 %

% NPBT/Sales    =     1.25 %

% NPAT/Sales    = - 0.75 %

Dari keempat ratio di atas, dapat diduga bahwa perusahaan kemungkinan besar masih bisa ditingkatkan efisiensinya dalam hal biaya pemasaran dan biaya pendukung usaha (bukan biaya produksi), karena jika melihat ratio % NOP/Sales, dimana nilainya sudah sangat mengecil, mengindikasikan bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran (seperti biaya marketing, promosi, dan sejenis lainnya) masih mungkin untuk ditinjau ulang, demikian juga dengan biaya pendukung usaha (seperti biaya kantor, atk, dan sejenis lainnya) masih mungkin untuk ditinjau ulang juga.

Jika melihat rata-rata suku bunga deposito di perbankan pada tahun 2020, yang memberikan imbal hasil sebesar 4 % - 6 % per tahun, maka jika dibandingkan dengan ilustrasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa ratio % NPBT/Sales jauh lebih kecil dibandingkan dengan imbal hasil deposito yang ditawarkan perbankan.  Apakah artinya ? Bahwa deposito yang tingkat resikonya sangat kecil (karena ada jaminan dari LPS = Lembaga Penjamanin Simpanan) masih memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan keuntungan bersih sebelum pajak (% NPBT/Sales) yang disajikan pada ilustrasi di atas yang mana usaha tersebut masih terpapar berbagai macam resiko (seperti resiko usaha, resiko supplier, resiko produksi, dan resiko-resiko lainnya).

Sehingga pada saat kita akan menjalankan atau turut serta memasukkan dana kita untuk berinvestasi, baik bekerjasama dengan rekan-rekan, atau sekeluarga yang akan membangun usaha, atau menyuntik modal kepada suatu perusahaan yang sudah berjalan, sangat disarankan untuk memahami performance keuangan perusahaan tersebut atau calon usaha yang akan dibangun.  Agar dapat diukur resiko-resiko yang akan dihadapi kelak di kemudian hari.

Penilaian terhadap performance keuangan perusahaan minimal dapat dilakukan 3 tahun kebelakang ditambah tahun berjalan.  Artinya jika pada saat kita akan memutuskan ikut serta berbisnis pada pertengahan tahun, maka disarankan untuk menganalisa laporan keuangan 3 tahun kebelakang ditambah tahun berjalan selama 6 bulan berjalan.

--MIN--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun