Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Memoar Digital Seorang Anak Bangsa; Dari Era IndoNet hingga Copilot

19 September 2025   14:41 Diperbarui: 19 September 2025   14:41 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari IndoNet hingga Copilot,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Saya menyaksikan bagaimana dominasi IE mempercepat adopsi, tapi juga memicu kritik soal monopoli. Banyak situs hanya bisa tampil optimal di satu browser. Muncul label seperti "Best viewed in Netscape" atau "Best viewed in IE", sebuah pengingat bahwa standar web belum seragam, dan pengguna harus memilih kubu.

Sebagai pengguna aktif, saya belajar bahwa memilih browser bukan sekadar teknis, tapi juga sikap terhadap keterbukaan, interoperabilitas, dan kebebasan informasi.

E-Commerce dan Jejak Awal Belanja Digital

Di tahun yang sama, Amazon mulai menjual lebih dari sekadar buku. eBay melakukan IPO. GeoCities menjadi tempat pengguna membangun homepage pribadi, sebuah bentuk ekspresi digital yang sangat personal.

Saya sempat mencoba membuat halaman pribadi di GeoCities, meski terbatas oleh bandwidth dan waktu. 

Tapi di sanalah saya mulai memahami bahwa internet bukan hanya ruang kerja, tapi juga ruang batin dan ekspresi.

Lahirnya Google: Revolusi yang Diam-Diam Mengubah Segalanya

Pada 4 September 1998, dua mahasiswa Stanford---Larry Page dan Sergey Brin---mendirikan Google Inc.. 

Saat itu, Google masih versi beta, dan belum banyak dikenal. Tapi pendekatannya berbeda: menggunakan PageRank, algoritma yang menilai relevansi berdasarkan tautan antar situs.

Saya sempat mencoba Google di masa awalnya, dan langsung merasakan perbedaan: hasil pencarian lebih relevan, lebih cepat, dan tidak dipenuhi iklan portal. Ini bukan hanya mesin pencari, tapi cara baru memahami dan mengakses informasi.

Literasi Digital yang Terbentuk

Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa:

  • Teknologi selalu membawa nilai---baik dalam desain, akses, maupun etika.
  • Menjadi pengguna aktif berarti memilih dengan sadar, bukan sekadar mengikuti arus.
  • Literasi digital bukan hanya soal kemampuan teknis, tapi juga kesadaran historis dan etis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun