Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Auman Terakhir dari Rimbang Baling; Harapan untuk Harimau Sumatera

5 September 2025   14:15 Diperbarui: 5 September 2025   14:15 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi Merza Gamal direstorasi dengan bantuan Copilot.Microsoft.AI 

"Di lorong sunyi Rimbang Baling, harimau Sumatera masih melangkah dalam diam, agung, dan nyaris terlupakan. Aumannya tak terdengar, tapi jejaknya adalah harapan terakhir yang harus kita jaga."

Label: Suara Satwa Karismatik  

Kategori: Voice of the Voiceless

WWF dan Harimau Sumatera: Perjuangan Konservasi di Bukit Rimbang Baling

Di tengah riuhnya pembangunan dan deru mesin yang menembus hutan-hutan Sumatera, ada suara yang nyaris tak terdengar, yaitu suara harimau Sumatera yang perlahan menghilang dari peta kehidupan. 

Saya pernah mendekat ke suara itu, bukan lewat mikrofon atau layar, melainkan dengan kaki yang menapak tanah, mata yang menyapu rimba, dan hati yang terbuka pada keheningan.

Perjalanan kami menuju Rimbang Baling, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal
Perjalanan kami menuju Rimbang Baling, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal

Perjalanan saya menuju Bukit Rimbang Baling, Riau, bukan sekadar wisata. Ia adalah ziarah batin menuju jantung konservasi yang sunyi namun penuh harapan.

Menyusuri Jalan Menuju Jantung Rimba

Untuk mencapai lokasi konservasi WWF (World Wide Fund for Nature) di Bukit Rimbang Baling, saya memulai perjalanan dari Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau. Dari sana, saya menempuh jalur darat menuju Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. 

Perjalanan memakan waktu sekitar 4--5 jam, tergantung kondisi jalan dan cuaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun