"Di lorong sunyi Rimbang Baling, harimau Sumatera masih melangkah dalam diam, agung, dan nyaris terlupakan. Aumannya tak terdengar, tapi jejaknya adalah harapan terakhir yang harus kita jaga."
Label: Suara Satwa Karismatik Â
Kategori: Voice of the Voiceless
WWF dan Harimau Sumatera: Perjuangan Konservasi di Bukit Rimbang Baling
Di tengah riuhnya pembangunan dan deru mesin yang menembus hutan-hutan Sumatera, ada suara yang nyaris tak terdengar, yaitu suara harimau Sumatera yang perlahan menghilang dari peta kehidupan.Â
Saya pernah mendekat ke suara itu, bukan lewat mikrofon atau layar, melainkan dengan kaki yang menapak tanah, mata yang menyapu rimba, dan hati yang terbuka pada keheningan.
Perjalanan saya menuju Bukit Rimbang Baling, Riau, bukan sekadar wisata. Ia adalah ziarah batin menuju jantung konservasi yang sunyi namun penuh harapan.
Menyusuri Jalan Menuju Jantung Rimba
Untuk mencapai lokasi konservasi WWF (World Wide Fund for Nature) di Bukit Rimbang Baling, saya memulai perjalanan dari Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau. Dari sana, saya menempuh jalur darat menuju Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.Â
Perjalanan memakan waktu sekitar 4--5 jam, tergantung kondisi jalan dan cuaca.