Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PMI Manufaktur Naik Rakyat Bergerak; Ekonomi Indonesia di Persimpangan Kepercayaan

4 September 2025   07:56 Diperbarui: 4 September 2025   07:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PMI Meningkat & Tuntutan Rakyat,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Agustus yang Kontras: Ketika Mesin Produksi Bangkit, Suara Rakyat Menggelegar

Agustus 2025 mencatat lonjakan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia ke angka 51,5. Setelah empat bulan berturut-turut berada di zona kontraksi, angka ini menandakan ekspansi. 

Pelaku industri menyambutnya dengan optimisme. Pemerintah menyebutnya sebagai bukti ketahanan ekonomi nasional. 

Tapi di jalanan, sejak 25 Agustus, ribuan rakyat turun membawa 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang. Mereka tidak bicara angka. Mereka bicara keadilan.

PMI boleh naik. Tapi kepercayaan publik sedang diuji. Dan ekonomi yang tumbuh tanpa legitimasi sosial adalah ekonomi yang rapuh.

PMI Manufaktur: Denyut Industri yang Tak Menyentuh Semua Lapisan

PMI adalah indikator aktivitas manufaktur. Angka di atas 50 menandakan ekspansi. Pada Agustus, Indonesia mencatat:

  • PMI Manufaktur: 51,5 ekspansi setelah 4 bulan kontraksi  
  • Pesanan ekspor tumbuh tercepat dalam 23 bulan  
  • Peningkatan perekrutan tenaga kerja  
  • Optimisme bisnis tertinggi sejak awal tahun  

Namun, PMI hanya mencerminkan persepsi pelaku industri besar. Ia tidak menangkap suara pekerja informal, petani, nelayan, atau ibu rumah tangga yang bergulat dengan harga pangan dan ketimpangan. 

Di balik angka yang tampak menjanjikan, ada lapisan masyarakat yang tidak merasakan denyut pemulihan.

17+8 Tuntutan Rakyat: Koreksi Moral terhadap Narasi Ekonomi

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat bukan sekadar demonstrasi. Ia adalah koreksi terhadap narasi ekonomi yang terlalu teknokratis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun